Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 13 Oktober 2024, Apakah Tuhan Membenci Orang Kaya?

Biasanya pintu gerbang utama ditutup pada sore hari, maka pintu darurat (model lubang jarum) yang difungsikan sebagai pintu keluar

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 13 Oktober 2024, Apakah Tuhan Membenci Orang Kaya? 

Oleh: Pastor Johm Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 13 Oktober 2024, Apakah Tuhan Membenci Orang Kaya?

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor.

Hari Minggu Biasa XXVIII
Lectio: Keb. 7:7-11; Mazmur 90:12-13.14-15.16-17; Ibrani 4:12-13;

Injil: Markus 10:17-30 (Markus 10:17-27)

Meditatio:
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah (Mrk. 10:25). Pernyataan Yesus ini mungkin membuat kita bertanya-tanya, mengapa orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah? Mungkin ada juga yang merasa takut, sebab hartanya banyak. Apakah memang betul semua orang kaya sukar masuk
Kerajaan Allah? Apakah Tuhan membenci orang kaya?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 11 Oktober 2024, Hidup oleh Iman akan Diberkati 

Lalu bagaimana jika kekayaan seseorang diperoleh melalui usaha dan kerja keras dan bukan hasil korupsi atau curian? Atau bagaimana dengan orang kaya yang dermawan, yang murah hati, dan yang tidak kikir? Apakah mereka tetap sukar untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah?

Ternyata lubang jarum yang dimaksud dalam perumpamaan tersebut adalah nama pintu darurat di kota Yerusalem. Sekitar tahun 30 M (jaman Tuhan Yesus) di Yerusalem terdapat pintu darurat model lorong memanjang, bagian atasnya melengkung seperti lubang jarum. Biasanya pintu gerbang utama ditutup pada sore hari, maka pintu darurat (model lubang jarum) yang difungsikan sebagai pintu keluar masuk ke kota Yerusalem dengan dijaga oleh dua pengawal.

Pintu darurat model lubang jarum, terlalu sempit dan rendah untuk dilalui oleh seekor unta, akan tetapi kenapa seekor unta dengan beban bawaan dapat dengan mudah melaluinya. Sebelum melalui lubang jarum tersebut
beban bawaan unta diturunkan terlebih dahulu. Unta rela melepaskan beban bawaan yang oleh Yesus dimaknai sebagai harta benda.

 Berbeda dengan anak muda yang kaya dalam perikop Markuis 10:17-27 dia kecewa dan pergi ketika Yesus meminta untuk menjual harta bendanya dan membagikan kepada orang miskin, makanya dia sukar masuk ke dalam kerajaan surga.

Saat melewati pintu lubang jarum, yang sebelumnya unta sudah mengikuti keinginan tuannya dengan menurunkan semua beban yang ada dipunggungnya, kemudian menuruti perintah tuannya untuk menunduk dan kemudian ditarik oleh tuannya untuk melalui pintu lubang jarum.

Unta adalah kategori hewan yang jinak dan penurut kepada tuannya, yang kalau dikaitkan dengan perumpamaan tersebut patuh kepada Yesus. Sedang anak muda yang kaya walaupun dia sudah menjalani 10 perintah Allah tetapi tidak patuh perintah Yesus untuk membagikan hartanya kepada orang-orang miskin.

Melalui kisah orang kaya ini Tuhan hendak mengundang kita untuk menjadi pengikut-Nya yang lepas bebas. Sikap lepas bebas dijalani dengan cara mengembangkan semangat berbagi. Artinya kita siap mempertaruhkan segala sesuatu demi Tuhan yang kita imani dan kita cintai. Bukan hanya harta, bahkan nyawa sekalipun harus berani kita
korbankan demi Tuhan, sebagaimana Ia sendiri telah menunjukkannya kepada kita ketika Ia mati di palang penghinaan demi menebus dosa-dosa kita.

Harta kekayaan yang sekarang kita peroleh melalui usaha dan kerja keras, entah sedikit maupun banyak, hendaknya kita syukuri sebagai pemberian Tuhan. Tuhan tidak pernah melarang kita untuk memiliki harta, asalkan segala kepemilikan harta tersebut digunakan demi kebaikan dan demi kemuliaan Tuhan. Jangan sampai harta yang kita
miliki menjadi batu sandungan bagi kita untuk mengikuti Tuhan.

Segala harta yang kita miliki hanyalah sarana untuk mewartakan kebaikan dan kemuliaan Tuhan, bukan menjadi tujuan hidup kita. Melalui harta milik yang dititipkan Allah kepada kita, kita diajak untuk menyalurkan kasih Allah itu kepada sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved