Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 11 Oktober 2024, Fitnah adalah Pekerjaan Setan

suatu perbuatan yang tidak baik, tidak benar dan tidak terpuji ( Kamu Besar Bahasa Indonesia /KBBI). Hal yang demikian, jangan pernah ditiru.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pater John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 11 Oktober 2024, Fitnah adalah Pekerjaan Setan 

Oleh: Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 11 Oktober 2024, Fitnah adalah Pekerjaan Setan

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor.

Yohanes XXIII
Lectio: Galatia 3:7-14; Mazmur 111:1-2.3-4.5-6

Injil: Lukas 11:15-26

Meditatio:
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus. Pernahkah Anda difitnah orang? Misalnya, oleh sahabat, teman kerja, tetangga atau salah seorang warga Gereja? Bagaimana reaksi atau tanggapan atau sikap Anda saat itu dan selanjutnya? Setiap orang yang pernah difitnah tentu beragam reaksinya.

Fitnah artinya perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang lain, seperti menodai nama baik atau merugikan kehormatan seseorang. Dengan demikian, fitnah jelas merupakan suatu perbuatan yang tidak baik, tidak benar dan tidak terpuji ( Kamu Besar Bahasa Indonesia /KBBI). Hal yang demikian, jangan pernah ditiru.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 8 Oktober 2024, Kita Mesti seperti Maria

Yesus juga pernah difitnah kaum Farisi di hadapan banyak. Mereka menuduh Dia mengusir setan dengan kuasa Beezebul, Penghulu setan atau dapat juga disebut dengan Iblis. “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu
setan” (Luk.11:15). Fitnahan ini sangat merendahkan Yesus, sebab Dia adalah Allah sang Penyelamat, tetapi disamakan dengan Iblis. Begitulah mentalitas kaum Farisi berhadapan dengan Yesus. Mereka berusaha mencari cara menjatuhkan Dia.

Salah satu cara yang mereka tempuh ialah menjual isu murahan tentang Yesus. Mentalitas ini masih kita rasakan kekuatannya di zaman ini. Orang dengan mudah membangun isu murahan atas pribadi seseorang untuk menggiring opini publik bersikap tidak netral. Sangat disayangkan, tetapi hal itu terjadi baik dalam hidup bermasyarakat
maupun Gereja.

Bagaimana penghulu atau pemimpin setan bisa bekerja sama dengan Yesus untuk mengusir setan yang ada dalam diri seseorang sampai orang itu tidak omong, bisu? Yesus bisa mengusir setan seperti itu hanya karena dibantu atau diberi kuasa oleh penghulu setan-setan. Yesus tidak punya kuasa apa-apa. Jadi jelas, fitnah itu bertujuan untuk mencemarkan atau merendahkan Pribadi Yesus dan kuasa yang bekerja di dalam Dia. Fitnah juga bertujuan untuk menolak apa yang Yesus lakukan, sekalipun itu telah membuat banyak orang heran.

Yesus mengajak mereka untuk berpikir logis dan tahu akan kebenaran yang sesungguhnya. “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu “(ay. 20). Bagaimana reaksi atau sikap Yesus atas fitnah yang ditujukan kepadaNya? Yesus merasa tidak perlu bereaksi secara emosional atau merasa kebakaran jenggot. Yesus menghadapi fitnah itu dengan tenang.

Namun, Yesus juga merasa perlu memberikan klarifikasi supaya orang lain yang sudah mendengar fitnah tersebut bisa melihat kebenaran, dan kebenaran sejati selalu ada pada Yesus, bukan pada setan-setan mana pun, termasuk bukan pada penyebar fitnah, siapa pun dia dan kapan pun pemfitnah itu melakukan aksinya, entah di zaman Yesus entah di zaman digital sekarang ini.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Peristiwa Yesus difitnah memberikan beberapa pesan:

Pertama, fitnah adalah karya setan yang bercokol dalam diri manusia untuk menghambat atau menghalangi hadirnya Kerajaan Allah, yang juga adalah Kerajaan Kebenaran. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved