Berita Ende
Kembangkan Pariwisata Religi Katolik di Flores, BPOLBF Gandeng Pihak Gereja
Ia menambahkan, pengembangan pariwisata religi ini tidak hanya akan memberikan pengalaman wisata biasa, tetapi juga pengalaman spiritual yang mendalam
Ditambahkan Mgr Paul Budi Kleden, Pulau Flores memiliki alam yang luar biasa indah dan kebudayaan yang tinggi, sehingga membutuhkan promosi dan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru dan menarik wisatawan.
Para imam yang hadir dalam audiensi ini turut menyampaikan gagasan dan harapan mereka, salah satunya adalah pentingnya tindak lanjut nyata di lapangan.
Beberapa gereja tua di Kabupaten Ende diusulkan untuk menjadi bagian dari program pengembangan pariwisata religi ini.
Mereka berharap program ini tidak berhenti pada tataran diskusi, tetapi diwujudkan melalui langkah konkret yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami sangat mendukung program ini, dan berharap BPOLBF bersama pemerintah melalui Dinas Pariwisata bisa segera mengambil langkah nyata untuk mengembangkan situs-situs bersejarah di Ende dan sekitarnya,” ujar salah satu imam.
Baca juga: BPOLBF dan Disparekraf NTT Dorong Event Berkualitas Masuk KEN 2025
Dengan komitmen kuat dari BPOLBF dan dukungan penuh dari Gereja Katolik, program pengembangan pariwisata religi di Flores diharapkan tidak hanya mengangkat perekonomian daerah, tetapi juga memperkuat identitas spiritual dan budaya masyarakat setempat.
Berdasarkan data BPOLF tahun 2024, travel pattern pariwisata religi Katolik di daratan Flores-Lembata berjumlah 54 destinasi. Di wilayah Keuskupan Agung Ende yang meliputi tiga kabupaten yakni Ngada, Nagekeo dan Ende sendiri, terdapat 15 destinasi pariwisata religi yang meliputi gereja, rumah ret-ret biara, taman ziarah, seminari dan lain-lain. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.