Liputan Khusus
Lipsus - Paus Fransiskus Angkat Putera NTT Jadi Kardinal
Dengan pengangkatan ini, maka Gereja Indonesia kini memiliki tiga kardinal.
Mereka selalu siap bersedia untuk memenuhi panggilan Sri Paus, manakala kehadiran mereka di Vatikan dibutuhkan untuk sebuah tujuan penting tertentu.
Seorang kardinal yang berkarya di negaranya, tidak selamanya atau tidak harus menjadi pemimpin konferensi para uskup.
Hal ini bergantung dari kebutuhan dan hasil pemilihan yang independen. Ketidakharusan ini memberikan ruang gerak kepadanya yang lebih luas untuk menjalin relasi kerjanya dengan Sri Paus.
Pengangkatan para kardinal pada dasarnya tidak bertujuan untuk merepresentasi sebuah negara. Banyak negara di mana hadir juga Gereja Katolik, tidak memiliki kardinal.
Hal ini merupakan hak prerogatif Paus yang berbasis pada kebutuhan beliau dan kriteria-kriteria yang beliau miliki.
Oleh karena pengangkatan seorang kardinal sesuai dengan kebutuhan Sri Paus, pada masa-masa terakhir, Paus Fransiskus bahkan juga memilih para pastor dan diangkat menjadi kardinal tanpa harus menjadi uskup atau uskup agung terlebih dahulu seperti lazimnya terjadi pada masa-masa sebelumnya.
Mereka-mereka itu biasanya memiliki kualifikasi-kualifikasi tertentu yang sangat mendukung tugas kegembalaan Sri Paus, atau oleh karena jasa-jasa dan pengalaman-pengalaman luar biasa yang dianggap bisa memberikan masukan penting bagi Sri Paus dalam menjalankan kepemimpinannya.
Memilih Paus
Selain tugas-tugas di atas, para kardinal memiliki tugas lain yang sangat penting, yakni memilih paus yang baru.
Ketika terjadi “Sedes vacans” (kekosongan jabatan Paus), para kardinal sebagai kollegium memimpin roda pemerintahan Gereja Katolik.
Selama “Sedes Vacans’’, artinya ketiadaan paus, para kardinal biasanya hadir di Vatikan untuk mengadakan pertemuan atau sidang harian guna membahas berbagai hal untuk menjamin jalannya pemerintahan serta mempersiapkan Konklav (upacara pemilihan Paus yang baru).
Selama masa ini, mereka tidak berhak menggantikan atau mengubah hukum atau keputusan serta ketetapan apapun yang sudah dilakukan oleh paus sebelumnya.
Pemimpin kollegium para kardinal adalah seorang kardinal dekan yang dibantu oleh kardinal subdekan. Keduanya memiliki status titular kardinal uskup. Selain kardinal uskup, masih ada lagi dua pangkat lainnya di dalam hirarki kollegium kardinal yaitu kardinal imam dan kardinal diakon.
Gelar-gelar ini pertama-tama berkaitan dengan sistim administratif Tahta Suci Vatikan dengan gereja-gereja utama seputar Roma (gelar Kardinal Uskup) dan pembagian gereja-gereja titular di Roma (kardinal imam) dan pembagian institusi-institusi gereja di bagian diakonia dan sosial-karitatif, juga di kota Roma dan sekitarnya (kardinal diakon).
Kardinal diakon tertua menerima gelar protodiakon (diakon utama) dan memiliki tugas untuk mengumumkan nama paus yang baru terpilih dengan rumusan terkenal "habemus papam" (kita memiliki seorang paus).
Pengaturan dan penetapan ketiga gelar di dalam kollegium para kardinal diatur di dalam Kitab Hukum Kanonik atau Codex Iuris Canonici, Kanon 205 §1. (rey/*)
Kardinal yang Ditunjuk Paus Fransiskus
Berikut daftar nama 21 kardinal yang diangkat Paus Fransiskus
1.H.E. Msgr. Angelo Acerbi, Nunsio Apostolik.
2.. H.E. Mgr. Carlos Gustavo CASTILLO MATTASOGLIO, Uskup Agung Lima (Peru)
3. H.E. Msgr. Vicente BOKALIC IGLIC C.M., Uskup Agung Santiago del Estero (Primado de la Argentina).
4. H.E. Msgr. Luis Gerardo CABRERA HERRERA, O.F.M., Uskup Agung Guayaquil (Ekuador).
5.H.E. Msgr. Fernando Natalio CHOMALÍ GARIB, Uskup Agung Santiago de Chile (Chile).
6. Archbishop Tarcisio Isao KIKUCHI, S.V.D., Uskup Agung Tokyo (Jepang).
7. H.E. Msgr. Pablo Virgilio SIONGCO DAVID, Uskup Agung Kalookan (Filipina).
8.H. E. Msgr. Ladislav NEMET, S.V.D., Uskup Agung Beograd -Smederevo (Serbia).
9. H.E. Msgr. Jaime SPENGLER, O.F.M., Uskup Agung Porto Alegre (Brasil).
10. H.E. Mgr Ignace BESSI DOGBO, Uskup Agung Abidjan (Pantai Gading).
11. H.E. Mgr Jean-Paul VESCO, O.P., Uskup Agung Alger (Aljazair).
12. H.E. Mgr. Paskalis Bruno SYUKUR, O.F.M., Uskup Bogor (Indonesia)
13. H. E. Msgr. Dominique Joseph MATHIEU, O.F.M. Conv., Uskup Agung Teheran Ispahan (Iran).
14. H.E. Msgr. Roberto REPOLE, Uskup Agung Turin (Italia).
15. H.E. Msgr. Baldassare REINA, Uskup Auksilier Roma (Italia)
16. H.E. Msgr. Francis LEO, Uskup Agung Toronto (Kanada).
17. H.E. Msgr. Rolandas MAKRICKAS, Archpriest Coadjutor Papal Basilica of St. Mary Major.
18. H.E. Mgr Mykola BYCHOK, C.S.R., Bishop of the Eparchy Saints Peter and Paul of Melbourne of the Ukrainians
19. R.P. Timothy Peter Joseph RADCLIFFE, OP, theolog
20. R. P. Fabio BAGGIO, C.S., Under Secretary Migrants and Refugees Section of the Dicastery for the Service of Integral Human Development
21. Mgr George Jacob KOOVAKAD, Official of the Secretary of State, Responsible for Travel.
Data Kardinal Paskalis Bruni Syukur OFM
Ordo Fransiskan
1.Nama : Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM
2.Orangtua
Ayah : Yohanes Dani
Ibu : Hilaria Kambaria
3.Lahir : 17 Mei 1962
4.Tempat : Ranggu, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat
5.Tahun 1975 : SMP dan SMA di Seminari Pius XII Kisol
6.Tahun 1981 : Novisiat di Ordo Saudara Dina di Papringan Depok, Yogyakarta
7.Tahun 1983 : Studi Filsafat di STF Driyarkara-Jakarta
8.Tahbisan Imam : 2 Februari 1991 di Paroki Santa Maria Ratu Para Malaikat, Cipanas, Jawa Barat
9.Ordo : Fransiskan
10.Tugas Pertama : Pastor Pembantu di Paroki Moanemani, Keuskupan Jayapura
11.Tahbisan Uskup : 22 Februari 2014
12.Keuskupan : Bogor-Jawa Barat
13.Motto Tahbisan : Magnificat Anima Mea Dominum (Jiwaku Memuliakan Tuhan)
14.Jabatan Lain : Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.