Berita Timor Tengah Utara
Gelar PkM, Dosen Unimor Dorong Pemanfaatan Feses Sapi jadi Pupuk Kompos Blok
pemberdayaan dan peningkatan pengetahuan, perlakuan dan keterampilan petani peternak perihal pembuatan pupuk organik
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Dosen Program Studi Peternakan dan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan Universitas Timor menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bagi Kelompok Tani Ternak Nekto Nopala, Desa Kiuola, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Kegiatan ini diselenggarakan sejak Bulan Agustus sampai Oktober 2024.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Dosen Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Dr. Ture Simamora, S.Pt., M.Si dan Oktovianus Rafael Nahak Tahu Bauk, S.Pt., M.Si, Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Eduardus Yosef Neonbeni, S.P., M.P. Turut ambil bagian dalam kesempatan ini, dua orang mahasiswa Program Studi Peternakan, Hironimus Lifi dan Yohanes Ido Nahak dan anggota Kelompok Tani Ternak Nekto Nopala sebanyak 21 orang.
Keterlibatan kedua mahasiswa tersebut sebagai implementasi kurikulum merdeka belajar dimana mahasiswa melaksanakan kegiatan di lapangan dengan rekognisi mata kuliah setara 6 SKS.
Saat diwawancarai, Minggu, 6 Oktober 2024, Ketua Tim PkM, Dr. Ture Simamora, S.Pt., M.Si mengatakan, tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut yakni sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: Tokoh Agama Sambut Baik Kunjungan Presiden di Kabupaten Timor Tengah Utara
Dalam kegiatan tersebut, Tim PkM melakukan pemberdayaan dan peningkatan pengetahuan, perlakuan dan keterampilan petani peternak perihal pembuatan pupuk organik berupa kompos blok.
PkM diawali dengan sosialisasi pelaksanaan kegiatan . Kegiatan sosialisasi awal dilaksanakan sejak bulan agustus hingga september 2024. Sosialisasi persiapan pelaksanaan demontrasi tingkat kelompok dilaksanakan pada 12 September 2024 lalu. Langkah tersebut dilakukan untuk mempersiapkan kebutuhan bahan baku dan kesiapterapan pupuk kompos blok.
Menurutnya, pada Sabtu, 5 Oktober 2024, Tim PkM dan seluruh anggota Kelompok Nekto Nopala melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan kompos blok berbahan dasar feses sapi ditambah dengan biochar. Kehadiran perguruan tinggi melalui kegiatan pemberdayaan kelompok tani ternak dalam pembuatan pupuk kompos blok sangat penting.
"Hasil riset dosen semestinya didiseminasikan kedalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang seperti yang kita lakukan saat ini,"ungkapnya.
Anggota Tim PkM, Eduardus Yosef Neonbeni, S.P., M.P mengatakan, perlu adanya perubahan perilaku kelompok tani ternak dalam melihat hasil ikutan ternak berupa feses sapi yang kerap dianggap sebagai limbah. Oleh karena itu, petani petani peternak nyaris jarang mengolah feses sapi menjadi pupuk seperti kompos blok.
"Pembuatan kompos blok hari ini yang kita lakukan adalah sebagai langkah mewujudkan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan,"ujarnya.
Dalam pembuatan kompos ini tidak hanya menggunakan feses sapi dan tanah bahan perekat. Namun digunakan juga biochar yang merupakan implementasi hasil riset yang sudah dilakukan sebelumnya.
Biochar bukan pupuk. Namun, biochar berfungsi sebagai pembenah tanah yang sangat potensial untuk mendukung pertanian berkelanjutan atau meningkatkan kualitas/produktivitas suatu lahan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani, Siprianus Kobesi mengakui bahwa kegiatan PkM Dosen Universitas Timor di Kelompok Tani Ternak Nekto Nopala telah memberikan dampak bagi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota kelompok. Sebelum kegiatan pemberdayaan ini dilakukan anggota kelompok belum memahami pengolahan feses sapi menjadi pupuk kompos.
Pasca mengikuti kegiatan ini, anggota kelompok sudah memahami dan mengaplikasikan cara pembuatan kompos blok yang sangat dibutuhkan bagi tanaman pertanian masyarakat. Sungguh kegiatan pengabdian ini sangat sesuai dengan kebutuhan kelompok dimana sebelumnya feses sapi tidak diolah bahkan cenderung dibuang atau hanya ditempatkan di penampungan tanpa diolah menjadi pupuk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.