Berita NTT
PT Rajawali Nusindo Salurkan Ribuan Paket Pangan Stunting di NTT
stunting harus dilaksanakan secara pentahelix mulai dari diri sendiri, rumah, mulai dari sekarang, serta mulai dari pola makan
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Stunting merupakan masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian serius, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan provinsi kedua dengan angka stunting tertinggi di Indonesia setelah Provinsi Papua Pegunungan.
Berdasarkan data tahun 2023, prevalensi stunting di Provinsi NTT sebesar 37,9 persen. Angka ini menunjukkan bahwa 37 hingga 38 dari 100 balita di Provinsi NTT, mengalami stunting.
Sementara itu berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat per Februari 2024, prevalensi stunting di NTT sebesar 15,2 persen atau sebanyak 61.961 anak stunting.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto saat membawakan materi Gerakan Kemanusiaan Penanganan Stunting (GKPS) di NTT pada 2 Oktober 2024 lalu, menyampaikan stunting merupakan bencana kemanusiaan non alam yang berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak, menurunkan prestasi kerja, menghambat pertumbuhan ekonomi, hingga berdampak pada kemiskinan di suatu negara.
Baca juga: Jumlah Penerbangan Angkutan Udara di NTT pada Agustus 2024 Capai 3.557, Naik 3,16 Persen
Menurut Andriko penanganan stunting harus dilaksanakan secara pentahelix mulai dari diri sendiri, rumah, mulai dari sekarang, serta mulai dari pola makan dengan gizi seimbang dan aman.
Menjawab tantangan ini Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan holding BUMN Pangan ID FOOD, melalui anak perusahaannya PT. Rajawali Nusindo memastikan penyaluran bantuan pangan penanganan stunting di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terealisasi 100 persen pada awal Oktober ini.
Direktur Utama PT Rajawali Nusindo, Wahyu Sakti hadir secara langsung pada penyaluran bantuan pangan stunting salah satunya di Kantor Lurah Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Menurut Wahyu di tahun 2024 provinsi NTT mendapat kuota bantuan pangan stunting berupa telur dan daging ayam sebanyak 438.000 paket. Jumlah tersebut disalurkan ke dalam 2 tahap.
"Pengiriman paket bantuan sebanyak 438.000 paket dilaksanakan dalam dua tahap. Setiap tahapan disalurkan sebanyak 219.000 paket dan akan selesai pada Minggu ini," ujarnya.
Wahyu merinci, 438.000 paket bantuan tersebut disalurkan kepada 73.000 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di wilayah NTT, berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penyaluran di provinsi NTT pada setiap tahapan dilakukan di 7 kabupaten/kota, terdiri dari Atambua dengan kuota sebanyak 15.534 paket, Ende sebanyak 17.766 paket, Komodo 43.128, Kupang 48.438 paket, Maumere 26.265 paket, SOE 24.294 paket dan Waingapu 43.779 paket.
"Setiap paket terdiri dari 10 butir telur ayam dan 1 kg daging ayam," kata Wahyu.
Dia berharap kerjasama penyaluran bantuan pangan tersebut, dapat memenuhi asupan gizi bagi keluarga yang mempunyai balita rawan stunting, serta bagi ibu hamil sehingga turut menurunkan tingkat prevalensi stunting di provinsi NTT
"Harapannya bantuan yang diberikan tersebut bisa bermanfaat dan segera bisa diolah untuk menambah asupan gizi bagi ibu hamil dan anak balita di wilayah NTT yang masuk ke dalam kategori rawan stunting," harapnya.
PT Rajawali Nusindo merupakan Anak Perusahaan ID FOOD, yang bergerak di sektor perdagangan dan distribusi baik produk pangan dan non-pangan di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2004, perusahaan ini telah berhasil membangun jaringan distribusi yang luas, menjangkau konsumen dari Sabang hingga Merauke.
Pada tahun 2023, Rajawali Nusindo berhasil membukukan total penjualan sebesar Rp4,4 triliun. Prestasi ini menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan.
Deputy Executive General Manager (EGM) PT Pos Indonesia KCU Kupang, Nanang Mintah mengatakan masyrakat sangat antusias dengan penyaluran ini. Meskipun pihaknya mengalami berbagai kendala, namun dipastikn proses penyaluran tetap berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan.
“Tahap pertama sudah kami lakukan door to door ke rumah warga dan tahap kedua ini sedang berlangsung. Warga memang sangat antusias dengan adanya penyaluran ini. Meskipun mengalami kendala tetapi kami pastikan tetap sesuai progres,” ujarnya.
Nanang berharap bantuan yang telah didistribusikan tersebut dapat dimanfaatkan oleh KRS.
“Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh keluarga penerima, sehingga bisa menekan akan prevelensi stunting terutama di wilayah Kota Kupang,” ucapnya.
Lurah Alak, Marice Lasbaun mengatakan sebanyak 140 anak di wilayahnya menerima bantuan stunting.
“Warga kami yang menerima bantuan stunting ini berjumlah 140 anak. Kami sangat berterima kasih karena bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami berharap semoga ke depannya angka stunting di wilayah kami semakin berkurang,” ujarnya.
Marice juga menambahkan selain anak-anak mendapat bantuan, pihak keluarahan juga terus menghimbau serta mensosialisasikan tentang stunting baik di acara keagamaan, acara perkawinan dan hajatan-hajatan yang mengumpulkan masa.
Langkah ini menurut Marice cukup ampuh untuk membuka wawasan keluarga dan orangtua tentang bahaya stunting, dan langkah yang diambil untuk mencegah stunting.
Salab seorang warga, Jimy Yotanmau mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah terhadap anak yang membutuhkan bantuan pangan stunting.
“Kami berterima kasih pada pemerintah karena telah memperhatikan kami masyrarakat, lewat bantuan-bantuan yang diberikan. Semoga para pemerintah, para penyalur dan juga perusahaan yang membantu proses pemberian bantuan ini selalu diberkati oleh Tuhan,” ucapnya.
Para warga di Kelurahan Alak yang menerima bantuan tersebut, datang ke Kantor Kelurahan sambil membawa kelengkapan administrasi yang dibutuhkan.
Setelah petugas melakukan pencocokan data penerima, para keluarga penerima kemudian diberikan bantuan pangan untuk penanganan stunting.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.