Berita Kota Kupang

Warga Kelurahan Alak Keluhkan Mahalnya Harga Minyak Tanah 

Okto maupun Yuli mengaku sering mendengar bahwa penggunaan gas lebih hemat dibanding minyak tanah namun keduanya mengaku belum mencoba alternatif itu.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
Salah satu pangkalan minyak tanah di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang tampak tutup. Terlihat beberapa jerigen dibiarkan tergeletak di dekat drum minyak tanah. Jumat, 4 Oktober 2024. 

Mereka berharap pemerintah bisa memberikan solusi bagi masyarakat terhadap naiknya harga minyak tanah, agar masyarakat bisa membeli dengan harga normal.

Wati salah satu pemilik kios di Kelurahan Alak mengatakan kios miliknya sudah lama tidak menjual minyak tanah

“Saat ini minyak tanah mahal. Kalau mau dapat harga murah harus antre di pangkalan. Kami sudah lama tidak jual, karena kalau beli banyak di pangkalan apalagi untuk yang punya kios harganya mahal. Karena harganya mahal di kios-kios nanti jadinya 1 botol ukuran 1 liter, yang harganya Rp. 10.000 naik menjadi Rp. 15.000 per botol. Karena itu kami tidak jual lagi, kalau ada warga yang tanya kami sarankan ke pangkalan minyak tanah,” ungkap Wati.

Sementara itu pangkalan dekat pemukiman warga di Kelurahan Alak tampak sepi. Hanya terdapat drum dengan beberapa jerigen yang dibiarkan terbengkalai di pangkalan tersebut.  

Menurut warga sekitar kalau pangkalan tersebut tutup dan sepi tandanya stok minyak tanah sudah habis. (cr19)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved