Berita Kota Kupang
Warga Kelurahan Alak Keluhkan Mahalnya Harga Minyak Tanah
Okto maupun Yuli mengaku sering mendengar bahwa penggunaan gas lebih hemat dibanding minyak tanah namun keduanya mengaku belum mencoba alternatif itu.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
Mereka berharap pemerintah bisa memberikan solusi bagi masyarakat terhadap naiknya harga minyak tanah, agar masyarakat bisa membeli dengan harga normal.
Wati salah satu pemilik kios di Kelurahan Alak mengatakan kios miliknya sudah lama tidak menjual minyak tanah
“Saat ini minyak tanah mahal. Kalau mau dapat harga murah harus antre di pangkalan. Kami sudah lama tidak jual, karena kalau beli banyak di pangkalan apalagi untuk yang punya kios harganya mahal. Karena harganya mahal di kios-kios nanti jadinya 1 botol ukuran 1 liter, yang harganya Rp. 10.000 naik menjadi Rp. 15.000 per botol. Karena itu kami tidak jual lagi, kalau ada warga yang tanya kami sarankan ke pangkalan minyak tanah,” ungkap Wati.
Sementara itu pangkalan dekat pemukiman warga di Kelurahan Alak tampak sepi. Hanya terdapat drum dengan beberapa jerigen yang dibiarkan terbengkalai di pangkalan tersebut.
Menurut warga sekitar kalau pangkalan tersebut tutup dan sepi tandanya stok minyak tanah sudah habis. (cr19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pangkalan-minyak-tanah-di-Alak-tutup.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.