Kota Kupang Terkini

Dinas Dikbud dan PGRI Kota Kupang Galakkan Kembali Permainan Tradisional Bola Kasti

Salah satu yang kini diperkenalkan kembali kepada peserta didik adalah permainan bola kasti menggunakan bola yang dibuat dari anyaman daun kelapa

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
PRAKTIK- Kabid PNF Dinas Dikbud Kota Kupang, Roos Dethan, Ketua PGRI Kota Kupang  Aplonia Dethan dan Korwas Johnny Rihi saat mempraktikkan pembuatan bola kasti berbahan daun kelapa pada Kamis (6/11/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Dinas Dikbud Kota Kupang dan PGRI Kota Kupang tengah menggalakkan kembali permainan tradisional di lingkungan sekolah. 
  • Salah satu yang kini diperkenalkan kembali kepada peserta didik adalah permainan bola kasti menggunakan bola dari anyaman daun kelapa.
  • Upaya ini bertujuan menumbuhkan kembali minat siswa terhadap permainan tradisional yang sarat nilai pendidikan dan budaya. 

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Kupang tengah menggalakkan kembali permainan tradisional di lingkungan sekolah. 

Salah satu yang kini diperkenalkan kembali kepada peserta didik adalah permainan bola kasti menggunakan bola yang terbuat dari anyaman daun kelapa sebagai ciri khas kearifan lokal.

Sekretaris Dinas Dikbud Kota Kupang, Drs. Ambo, Kamis (6/11/2025), menjelaskan bahwa program tersebut sebetulnya program mandiri Bidang PNF dan PGRI yang  dijalankan melalui Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) bekerja sama dengan PGRI.

Upaya ini bertujuan menumbuhkan kembali minat siswa terhadap permainan tradisional yang sarat nilai pendidikan dan budaya.

“Kami tidak ingin permainan tradisional hanya menjadi cerita masa lalu. Anak-anak perlu mengalaminya langsung, karena permainan seperti Bola Kasti mengandung nilai kebersamaan, sportivitas, strategi, dan kerja sama tim,” ujar Ambo.

Baca juga: Kolaborasi Telkomsel Dengan DPD REI NTT, Percepat Akses Pembangunan Indihome di Kota Kupang

Menurutnya, mengenalkan kembali permainan tradisional juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai. 

“Kini banyak anak menghabiskan waktu dengan layar. Melalui permainan seperti ini, mereka kembali bergerak, bersosialisasi, dan belajar menghargai satu sama lain. Ini sangat penting bagi pembinaan karakter,” tambahnya.

Ambo berharap kolaborasi Dinas Dikbud Kota Kupang dan PGRI ini dapat menginspirasi lebih banyak sekolah untuk memasukkan permainan tradisional ke dalam kegiatan belajar maupun ekstrakurikuler.

“Kami berharap sekolah-sekolah menjadikannya sebagai bagian dari kegiatan rutin, sehingga budaya kita tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang,” katanya.

Pada tempat yang sama Kepala Bidang PNFI, Roos Dethan, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar memperkenalkan olahraga tradisional.

Baca juga: Dorong Kemandirian Benih Petani, Pemerintah Kota Kupang Hasilkan 2 Ton Jagung dari Fatukoa

Melainkan menghidupkan ruang bermain yang edukatif dan kontekstual bagi siswa. 

Ia juga menyoroti nilai kreativitas melalui penggunaan bahan lokal seperti daun kelapa untuk membuat bola.

“Bola Kasti bukan hanya permainan, tetapi juga bagian dari identitas budaya. Dengan memanfaatkan bahan alam seperti daun kelapa, siswa juga belajar mengenai kreativitas dan pemanfaatan lingkungan sekitar,” ucap Roos.

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Kupang, Aplonia Dethan, menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan pelestarian permainan tradisional ini. 

Baca juga: Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis Gandeng IMI Pusat Tinjau Arena Sirkuit di Kelurahan Naioni

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved