Berita Timor Tengah Utara
Pemkab Timor Tengah Utara Gandeng Unimor Penelitian Varietas Kacang Merah Lokal Eban di Desa Saenam
Bulan April atau awal Bulan Mei.Berdasarkan testimoni masyarakat setempat, kacang merah yang ditanam di luar dari bulan tersebut dipastikan gagal.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara melalui Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) menggandeng Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Timor atau Unimor melaksanakan penelitian varietas lokal Kacang Merah Eban. Penelitian ini berjalan sukses dan ditandai dengan pelaksanaan panen simbolis pada Sabtu, 28 September 2024 di Desa Saenam, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten TTU, NTT.
Penelitian ini diselenggarakan dengan mengusung tema "Penelitian dan Pertanian Berbasis Teknologi Pemupukan dan Pestisida Organik terhadap Produktivitas Hasil Kacang Merah Lokal Eban".
Saat diwawancarai, Ketua Pusat Studi Lahan Kering Universitas Timor, Dr. Nikolas Nik, S. P., M. Si mengatakan, Pusat Studi Lahan Kering Universitas Timor melihat tanaman lokal di Kabupaten TTU bisa dijadikan sebagai salah satu potensi komoditi untuk dijadikan sebagai tanaman unggul lokal.
Baca juga: Pemuda GMIT Klasis Timor Tengah Utara Catat Sejarah Baru
"Tanaman lokal yang kami angkat pada kesempatan penelitian tersebut yaitu Kacang Merah Lokal Eban,"ujarnya.
Kacang Merah Lokal Eban ini sudah lama dibudidayakan dan ditanam oleh masyarakat. Biasanya masyarakat menanam tanaman tersebut pada akhir musim hujan yaitu Bulan April atau awal Bulan Mei.Berdasarkan testimoni masyarakat setempat, kacang merah yang ditanam di luar dari bulan tersebut dipastikan gagal.
Meskipun demikian, Universitas Timor khususnya dari Program Studi Lahan Kering mencoba menerapkan pertanian berbasis organik dengan cara memberikan perlakuan pemupukan dan pemberian pestisida organik kepada tanaman kacang merah lokal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung produktifitas kacang merah jika ditanam pada Bulan Juli.
Pasca pelaksanaan penelitian dan panen simbolis pada kesempatan itu, disimpulkan bahwa menanam kacang merah pada Bulan Juli dapat menghasilkan kualitas kacang merah yang cukup bagus. Melalui penerapan teknologi pemupukan ataupun pemberian pestisida secara organik petani bisa memperoleh hasil yang signifikan di luar musim tanam.
"Ke depan kami juga berharap dari pemerintah supaya tanaman kacang merah lokal ini bisa dijadikan sebagai salah satu varietas yang dijadikan sebagai varietas unggulan,"ungkapnya.
Universitas Timor, kata Nikolas, memiliki mimpi besar agar kacang merah lokal Eban bisa salah satu varietas yang unggul di Kabupaten TTU bahkan mungkin bisa dirilis menjadi salah satu varietas nasional. Dengan harapan varietas lokal ini memberikan hak paten untuk Kabupaten TTU.
Dengan demikian komoditi-komoditi lokal yang ada ini perlu diangkat dan dikembangkan sehingga menjadi produk yang bisa bermanfaat. Selain itu, image tentang menanam di luar musim dipastikan gagal telah bisa dipatahkan. Melalui penelitian ini masyarakat bisa menanam kacang merah 2 sampai 3 kali dalam setahun musim sehingga produktifitas selalu tinggi.
Ia berharap kerja sama antara pihak Bapelitbangda dengan Pusat Studi Lahan Kering Universitas Timor beserta kepala desa dan masyarakat tidak hanya berakhir pada penelitian tetapi ditindaklanjuti dengan pendampingan bersama mahasiswa.
"Sehingga itu merupakan bentuk pengabdian termasuk dari mahasiswa universitas kita mungkin ada KKP (Kuliah Kerja Profesi) bisa diarahkan ke sini untuk bisa mereka sama-sama belajar dengan petani diharapkan seperti itu," ungkapnya.
Berdasarkan pengamatan pada penelitian tersebut, ada beberapa jenis kacang merah yakni; varietas kacang merah tipe tegak biji besar, varietas kacang merah tipe tegak biji kecil, varietas kacang merah tipe menjalar, varietas kacang merah warna lokal yang berwarna hitam, varietas tipe menjalar, varietas tipe menjalar warna putih, dan varietas tipe menjalar warna loreng-loreng.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten TTU, Salvatore G. A. M. Lake mengatakan, sebelum melakukan panen simbolis Bapelitbangda juga melakukan kerja sama dengan LPPM Universitas Timor perihal penelitian produk unggulan daerah dan salah satunya adalah produk unggulan di bidang pertanian.
Salah satu produk unggulan yang diteliti yaitu budidaya Kacang Merah Lokal Eban. Dimana di pulau Timor ini kacang merah hanya bisa ditemukan di Kabupaten TTU dan Kabupaten TTS. Tetapi pengembangan yang lebih banyak itu ada di Kabupaten TTU khususnya di Kecamatan Miomafo Barat dan beberapa desa di sekitarnya.
Pemerintah Kabupaten TTU melihat hal ini sebagai salah satu potensi yang perlu dikembangkan. Pasalnya, di wilayah Desa Saenam sangat cocok untuk pengembangan kacang merah dan tanaman hortikultura lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.