Berita NTT

Repatriasi Arsip Suara Jaap Kunst ke Nusa Tenggara Timur Sudah Terwujud

Sejak saat itu, dengan secara swadaya dan hidup pas-pasan, Kunst dan Katy istrinya, mulai mengumpulkan berbagai rekaman musik etnis Nusantara. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI IRGSC
Direktur Eksekutif IRGSC, Dominggus Elcid Li, PhD dan Kabid Pengelolaan Arsip, Stefanus de Rosari di Pojok Jaap Kunst yang diluncurkan pada Selasa (24/9/2024). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Repatriasi arsip suara koleksi Jaap Kunst ke Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah terwujud.

Setelah satu abad koleksi arsip suara dan gambar yang telah terdigitalisasi dari Jaap Kunst berada di Universiteit van Amsterdam (UvA), pada hari ini 24 September 2024,   diserahkan kepada Pemerintah Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan NTT. 

Penyerahan ini dilakukan di Kupang oleh UvA bekerjasama dengan Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC).

Baca juga: Dua Siswa SMA Seminari Mataloko Juara Lomba Penulisan Esai tentang Warisan Budaya 

Koleksi Jaap Kunst sebelumnya dipegang oleh Royal Tropical Institute (Koninklijk Instituut vor de Tropen) tempat Kunst bekerja sebagai kurator (1939-1960), kemudian koleksi Kunst ini diserahkan ke UvA sejak tahun 1963. 

Jaap Kunst semula adalah seorang pengacara yang juga pemain musik yang melakukan tur pada tahun 1921 ke wilayah kolonial Hindia Belanda alias Indonesia saat itu. 

Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Dion DB Putra (kanan) mengakses koleksi musik di  Pojok Jaap Kunst yang diluncurkan, Selasa (24/9/2024). Pojok Jaap Kunst berada di lantai 2 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Jl. Tompelo Kota Kupang.
Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Dion DB Putra (kanan) mengakses koleksi musik di Pojok Jaap Kunst yang diluncurkan, Selasa (24/9/2024). Pojok Jaap Kunst berada di lantai 2 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Jl. Tompelo Kota Kupang. (DOKUMENTASI IRGSC)

Sejak saat itu, dengan secara swadaya dan hidup pas-pasan, Kunst dan Katy istrinya, mulai mengumpulkan berbagai rekaman musik etnis Nusantara. 

Baru pada tahun 1929 ia ditunjuk pemerintah kolonial Belanda sebagai musikolog pemerintah yang bertugas mengumpulkan rekaman musik di seluruh wilayah Hindia Belanda. 

Di dunia musik dalam tradisi Eropa, Jaap Kunst dikenal sebagai pendiri disiplin etnomusikologi (dunia). 

Repatriasi material: Jaap Kunst Hoek 

“Kami berharap material yang ada bisa didengar kembali oleh orang-orang di tempat asal rekaman-rekaman ini dibuat hampir 100 tahun yang lalu,” ujar Barbara Titus selaku kurator koleksi Jaap Kunst yang juga pengajar etnomusikologi di Universiteit van Amsterdam. 

Menurut Barbara meskipun koleksi ini diberi nama koleksi Jaap Kunst tetapi peran Katy Kunst van Wely (Istri Jaap) juga sangat besar. 

Kurang lebih terdapat 300-an koleksi suara (sound archieve) dari Flores yang tersebar dari Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, hingga Flores Timur. 

Selain itu koleksi suara yang diserahkan juga berasal dari Sumba, Alor, Timor, dan Kisar. 

Upaya Barbara ini seharusnya akan dilakukan lebih awal, tetapi Covid-19 membuat upaya ini baru terlaksana di tahun 2024. 

“Long Covid-19 membuat kerja ini sempat tertunda, tetapi saya sangat senang koleksi ini bisa kembali kepada generasi yang ada saat ini di sini,” kata Barbara.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved