Berita NTT
Dua Siswa SMA Seminari Mataloko Juara Lomba Penulisan Esai tentang Warisan Budaya
Stefanus de Rosari pada kesempatan tersebut meluncurkan Pojok Jaap Kunst atau Jaap Kunst Hoek di lantai 2 Perpustakaan Provinsi NTT.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dua orang siswa SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu, Mataloko, Kabupaten Ngada menjuarai lomba penulisan esai tentang warisan budaya.
Kedua siswa seminari menengah itu bernama Apriliano Venansius Tae Godo dan Fransiskus Solanus Bheja Nanga, masing-masing keluar sebagai sebagai juara pertama dan juara kedua kategori pelajar.
Lomba penulisan esai diselenggarakan Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) bekerjasama dengan Universiteit van Amsterdam (Belanda) dan Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Nama para juara disampaikan pada acara peluncuran Pojok Jaap Kunst dan pengumuman pemenang lomba penulisan esai di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, Jl. Tompelo Kupang, Selasa (24/9/2024).
Hadir pada acara ini Kabid Pengelolaan Arsip, Stefanus de Rosari mewakili Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, para pejabat di lingkungan dinas tersebut serta undangan lainnya.
Stefanus de Rosari pada kesempatan tersebut meluncurkan Pojok Jaap Kunst atau Jaap Kunst Hoek di lantai 2 Perpustakaan Provinsi NTT.
Panitia menetapkan tema lomba penulisan esai bertajuk "Warisan Budaya:Relevansi dan Inovasinya dalam Kehidupan Sosial Hari Ini dan Esok."
Keluar sebagai juara ketiga kategori pelajar yaitu Andini Putri Anjani, siswi SMA Negeri 1 Kupang dengan judul esai Lopo Gaharu Mamatri Budaya.
Apriliano Venansius Tae Godo, siswa SMA Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu, Mataloko menulis esai berjudul Reba: Warisan Leluhur Melawan Watak Sosial Modern.
Rekannya Fransiskus Solanus Bheja Nanga menulis esai berjudul Menggugat "Kaum Emas" Riung Indonesia Lestari Kobha Elok.
Panitia menetapkan dua kategori pemenang lomba. Untuk kategori umum, juara pertama diraih Wilhelmus F.N Runesi asal Kota Kupang. Dia menulis esai berjudul Mencari Bentuk Warisan Budaya di Era Kontemporer.
Juara kedua Agusto Simor asal Kabupaten Sikka dengan judul esai Jejak Sastra Realisme Magis dalam Musik Tradisional Masyarakat Flores-NTT melalui Arsip Jaap Kunst.
Juara ketiga, Fransiskus Awe asal Kabupaten Ngada. Judul esai Ritual Mepa Lago Poma sebagai Strategi Ketahanan Pangan Masyarakat Bodo dan Relevansinya bagi Nusa Tenggara Timur.
Direktur Eksekutif IRGSC, Dominggus Elcid Li, PhD menjelaskan, antusiasme pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum di NTT cukup tinggi mengikuti lomba penulisan esai tentang warisan budaya.
Naskah yang masuk ke panitia 114 tulisan. Sebanyak 40 persen dari jumlah naskah esai tersebut merupakan karya perempuan. Para penulis esai berasal dari 18 kabupaten dan kota di NTT.
IRGSC
Institute of Resource Governance and Social Change
penulisan esai
Seminari Mataloko
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT
Jaap Kunst
| Puluhan Ikan Lumba-lumba Terdampar di Alor |
|
|---|
| Dorong Adopsi Kendaraan Listrik, Dinas ESDM NTT dan PLN Sukses Gelar Electrifying Lifestyle |
|
|---|
| STIKES Nusantara Kupang Gelar Wisuda Angkatan XII |
|
|---|
| Semarakan HUT Ke-4, JDA NTT Tampilkan Konser Twilight Over NTT |
|
|---|
| Pemerintah Lakukan Upaya Jemput Bola Rampungkan Vaksinasi Lansia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.