Opini
Opini: Pemimpin dan Budaya Membaca
Membaca memberikan inspirasi baru, ide-ide kreatif dan inovatif yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan organisasinya.
Membaca bagi seorang pemimpin bukan sekadar kegiatan mengisi waktu luang atau hiburan, namun merupakan alat untuk belajar, memperluas wawasan, dan meningkatkan kapasitas diri.
Seorang pemimpin wajib untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas, baik dalam bidang kepemimpinan maupun isu-isu lain yang berkaitan dengan pekerjaan dan tim yang dipimpinnya.
Dalam konteks pemahaman tersebut, read to learn; menekankan pentingnya membaca untuk memperoleh pengetahuan yang relevan, baik dari buku, artikel, maupun sumber-sumber lain yang bisa memberi pandangan baru dan strategi inovatif.
Membaca mendukung pemimpin untuk terus mengembangkan diri dalam menghadapi tantangan baru. Dunia tak pernah sama dan terus berubah, demikianpun situasi politik, ekonomi, dan teknologi.
Pemimpin yang baik dan efektif harus selalu mengikuti perkembangan terbaru agar dapat mengambil keputusan yang bijak.
Melalui membaca, pemimpin dapat belajar dari pengalaman dan kesalahan orang lain, sehingga mampu menghindari kesalahan/jebakan yang sama dan merumuskan solusi yang lebih baik.
Selain itu, membaca juga memperkaya perspektif dan cara berpikir seorang pemimpin. Buku-buku tentang psikologi, sejarah, atau bahkan fiksi dapat memberikan wawasan tentang cara manusia berpikir, bertindak, dan bereaksi dalam beragam situasi/suasana.
Pemimpin yang rajin membaca akan dengan mudah memahami motivasi, kebutuhan, dan keinginan anggota timnya, yang akhirnya meningkatkan efektivitas kepemimpinannya.
Akhirnya, read to learn bagi seorang pemimpin berarti terus-menerus belajar dan tumbuh melalui aktivitas membaca, sehingga dapat memimpin dengan wawasan yang luas, kecerdasan yang tajam, dan kebijaksanaan yang mendalam. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.