Berita Ngada
Uskup Paulus Budi Kleden Ungkap Pentingnya Kesadaran Berantas TPPO
Kurun waktu belakangan NTT menjadi langganan TPPO bahkan ratusan warga NTT pulang dari rantauan hanya bawa nama.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Uskup Agung Ende Mgr. Paulus Budi Kleden,SVD, tatap muka perdana dengan pengurus Paroki di Kevikepan Bajawa, Kabupaten Ngada dalam kunjungannya Minggu -Senin 16 September 2024.
Uskup Budi Kleden berjumpa dengan pengurus Paroki, Orang Mudah Katolik (OMK), tokoh adat budaya dan tokoh lintas Agama di Aula Petronat MBC Bajawa Minggu malam.
Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan ini adalah terkait keresahan bersama baik Pemerintah, NGO, LSM terkait satu persoalan sosial yang dihadapi NTT selama ini yaitu Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kurun waktu belakangan NTT menjadi langganan TPPO bahkan ratusan warga NTT pulang dari rantauan hanya bawa nama.
Kasus TPPO di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan drastis beberapa tahun belakangan. Keberangkatan tenaga kerja non prosedural pemicu utama karena diimingi gaji tinggi oleh perekrut.
Persoalan ini menjadi perhatian serius dari berbagai elemen baik Pemerintah, Gereja dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Uskup Agung Ende Mgr.Paulus Budi Kleden SVD dalam kunjungan apostoliknya di Kevikepan Bajawa turut membahas persoalan ini saat berdialog dengan anak-anak muda di Bajawa.
Menurut mantan Superior Jenderal SVD itu, akar dari persoalan ini karena minimnya kesadaran bahwa Flores atau NTT pada umumnya memiliki Potensi yang besar untuk dikembangkan dalam menopang perekonomian keluarga.
Keuskupan Agung Ende kata Dia berkomitmen untuk kolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun LSM untuk memberikan kesadaran kepada Umat.
Ia juga menekankan kepada pihak yang mencari kerja di luar negeri untuk lalui proses yang legal dan menjamin hak-hak dengan bermartabat.
Baca juga: Kemeriahan Umat Menyambut Kunjungan Apostolik Perdana Uskup Agung Ende di Kevikepan Bajawa
"Ini satu Komitmen yang juga menjadi komitmen dari banyak pihak pemerintah, NGO. Ini butuh kesadaran bahwa kita disini punya potensi wilayah kita walaupun kering tetapi banyak hal yang bisa kita buat di sini, kita tidak harus keluar tetapi kalau keluar lalui proses yang wajar tidak gampang diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain. Yang paling penting menurut saya proses penyadaran," kata Mgr Paul Kleden.
Beberapa hal lain yang turut dibicarakan dalam pertemuan itu adalah terkait masa depan generasi Gereja. Uskup Budi menaruh perhatian serius kepada generasi muda agar menjadi masa depan gereja yang cerah.
Hal lain terkait masa depan Pendidikan generasi muda. Generasi muda yang mengalami putus pendidikan harus diberikan perhatian oleh Gereja juga berkolaborasi dengan Pemerintah maupun NGO.
"Kita sebagai gereja bukan hanya pendampingan kerohanian tapi juga mungkin kerjasama dengan pihak lain mengupayakan supaya untuk anak mudah yang berkemungkinan untuk bersekolah agar bersekolah dengan baik tapi juga perhatian itu lebih kepada mereka yang belum bisa bersekolah untuk menyelesaikan sekolahnya bisa bekerjasama dengan pemerintah, LSM supaya anak-anak ini bisa memberikan pelatihan yang cukup," ungkapnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Kapolres Ngada Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Turangga 2024 |
![]() |
---|
Anggota DPRD Ngada Soroti Progres Pembangunan Fisik |
![]() |
---|
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Bobou Bajawa Masih Normal Kecuali Bawang |
![]() |
---|
SMAN 1 Soa Gelar Lomba Antar Kelas |
![]() |
---|
Aty Watungadha Gelar Reses di Desa Naru Bajawa Warga Keluhkan Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.