Berita NTT

200 Ribu Anak Putus Sekolah, Potret Pendidikan NTT Tidak Baik-Baik Saja 

Anggota Komisi X DPR RI, Anita Gah mengatakan jumlah anak putus sekolah di Provinsi NTT bahkan mencapai angka 200 ribu anak.

Editor: Ryan Nong
DOK.POS-KUPANG.COM
Ilustrasi siswa SD. Setelah pulang sekolah, dua bocah ini membantu orangtuanya menjaga jualan sayur di Pasar Kasih Naikoten, Kupang. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Banyak anak-anak NTT disebut tengah putus sekolah dan tidak bersekolah. Hal ini menjadi potret buram untuk pendidikan di provinsi yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia itu.

Anggota Komisi X DPR RI, Anita Gah mengatakan jumlah anak putus sekolah di Provinsi NTT bahkan mencapai angka 200 ribu anak.  

"Masih banyak anak putus sekolah, di NTT ada 200 ribu yang putus sekolah dan tidak bersekolah," beber Anita Gah saat membuka kegiatan Diseminasi KBBI dalam rangka Kemitraan dengan Komisi X DPR RI di Kota Kupang, Jumat, 13 September 2024. 

Anita mengatakan, kondisi tersebut mencerminkan dunia pendidikan NTT yang berada pada kondisi tidak baik baik saja.  

"Potret pendidikan NTT masih sangat tidak baik. Kita tidak baik-baik saja, dan ini jadi PR kita bersama," kata politisi Partai Demokrat itu.  

Potret buram itu diperparah dengan kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang rusak serta guru yang belum sejahtera. 

"Masih banyak sekolah rusak, guru mengeluh dan belum sejahtera. Masih banyak soal. Saya anggap pemerintah gagal," tambah dia. 

Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah mengungkapkan tahun 2022 Pemkab Kupang tidak membuka formasi P3K membuat 671 guru honorer yang lolos Pasing Grade (PG) yang masuk prioritas 1 (P1).
Anggota DPR RI Anita Jacoba Gah mengungkapkan tahun 2022 Pemkab Kupang tidak membuka formasi P3K membuat 671 guru honorer yang lolos Pasing Grade (PG) yang masuk prioritas 1 (P1). (POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN)

Anita menegaskan, kondisi tersebut membutuhkan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan, utamanya pemerintah daerah. 

"Perlu komitmen Pemda. Sebagai wakil rakyat, saya mau bilang pemda kita belum komitmen," tuding Anita. 

Pemimpin yang komitmen pada pendidikan

Menjelang suksesi kepemimpinan daerah, Anita gah berharap semua pihak dapat mendorong calon kepala daerah yang peduli pada pendidikan.  

"Mari kita mendorong calon kepala daerah, yang semoga mereka adalah yang peduli soal pendidikan, baik kesejahteraan guru maupun sarana prasarana," kata Anita. 

"Saya mohon kita berdoa agar pemerintah yang akan datang itu orang-orang yang takut Tuhan dan punya komitmen untuk dunia Pendidikan," tegas dia. 

Adapun kegiatan Diseminiasi Kamus Besar Bahasa Indonesia diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi NTT menghadirkan Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta, Iwan Mana, MA.

Kegitan yang diisi dengan gelar wicara tersebut diikuti oleh para guru, pewarta serta komunitas. (*/ian)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved