Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Selasa 10 September 2024, Meneladani Kristus dan Membudayakan Nilai Kristen
Lebih parahnya lagi, hal itu menjadi kebanggaan generasi milineal, generasi yang menjadi tongkat estafet pelayanan gereja, bangsa dan negara.
Meneladani Kristus dan Membudayakan Nilai Kekristenan di Era Digital
YOHANES 14:23-31
Pdt. Frans Nahak, M. Th.
Di era digital saat ini dunia maya seolah telah menjadi kiblat. Apa pun yang lagi menjadi viral di dunia maya, maka akan ditiru. Karena itu, keberadaan figur di dunia nyata sebaik apa pun, tidak akan ada yang memujinya sebelum dia viral di dunia maya.
Lebih parahnya lagi, hal itu menjadi kebanggaan generasi milineal, generasi yang menjadi tongkat estafet pelayanan gereja, bangsa dan negara.
Bahkan tak jarang para pemimpin agar tidak dianggap ketinggalan zaman ikut ambil bagian, dipoles sedemikian rupa agar muda mendapat simpati publik, walaupun dalam dunia nyata kehidupan moralitas dan cinta kasih diabaikan. Dan yang tak kalah penting asal bisa menjadi viral.
Kita harus sadar bahwa ini sudah membudaya di zaman ini. Di dunia maya postingan status, foto, seolah kita menemukan sosok yang menjadi teladan namun dalam kehidupan sehari-hari kita jarang menemukan sosok yang menjadi teladan.
Hidup di era digital adalah hidup dalam dunia tanpa dinding. Di sebuah benda selebar telapak tangan (gadget) kita bisa melihat dunia dan segala isinya. Kita bisa belajar dengan muda, meniru adegan gaya di sebuah gambar, video, adalah belajar yang paling mudah dan cepat. Iklan dengan beragam tawarannya ternyata lebih diterima oleh generasi muda. Menerima corak dan budaya luar dengan tangan terbuka dan senang serta mempraktikkan dalam kehidupan kita.
- Tetap mengasihi Tuhan, mengasih artinya bergaul karib dengan Tuhan dalam doa dan membaca Alkitab.
- Nilai dan budaya kebersamaan yakni saling menguatkan, saling menolong, saling menghibur seperti yang dilakukan oleh Yesus harus terus dibudayakan di mana nilai-nilai tersebut semakin terkikis oleh modernisasi. Hidup di zaman modern yang membuat kita “berjarak” dengan keluarga, di mana manusia lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kepentingan bersama. Roh Kudus akan terus mengingatkan, mengajarkan bahkan akan memampukan kita untuk merawat nilai-nilai tersebut.
- Roh Kudus adalah penolong setiap orang percaya untuk merawat dan membudayakan nilai-nilai kekristenan, karena itu mengudang Dia dalam setiap doa-doa kita sebab Dia ada bersama kita.
Sikap hidup orang Kristen yang meneladani Yesus dinyatakan di mana saja, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Janganlah di dunia nyata bersikap ramah kepada orang yang dia benci namun di dunia maya mencaci maki Gugatan ringannya adalah hidup di era digital siapa yang lebih banyak membaca Alkitab, membaca buku-buku sastra lokal, belajar budaya lokal, lebih banyak waktunya dari pada main gadget?
Saya mengajak kita melihat beberapa kata kunci dari tema tersebut : Meneladani, Membudayakan dan Nilai-nilai. Kata Meneladani menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa pengertian yakni memberi teladan atau memberi contoh.
Membudayakan artinya membiasakan sebuah perbuatan baik sehingga dianggap berbudaya atau suatu kebiasaan yang sukar diubah. Nilai-nilai dapat diartikan sebagai “harga” namun kata ini memiliki makna yang lebih luas dan berharga bagi manusia.
Pada dasarnya nilai adalah satu konsep umum atau gagasan yang dianggap benar, penting, indah, pantas dan dikehendaki oleh masyarakat secara umum sebagai sebuah pedoman.
Maka kita dapat menyimpulkan bahwa meneladani dengan membudayakan nilai-nilai berarti membiasakan contoh (perbuatan) yang baik, benar, pantas, indah bagi masyarakat (jemaat) sebagai sebuah pedoman yang sukar di rubah oleh pihak lain.
Bacaan kita saat ini adalah kata-kata perpisahan Yesus dengan murid-murid-Nya (ayat 12). Yesus mengatakan kepada murid-murid bahwa jangan gelisah dan gentar hati karena mereka tidak akan ditinggalkan sendirian (ayat 18). Memang secara fisik Yesus akan meninggalkan mereka, tetapi jika mereka mengasihi Yesus, dan tetap menuruti firman-Nya maka Allah akan tetap mengasihi mereka. Kami (jamak menunjukkan kesempurnaan kehadiran Tuhan) akan datang dan diam bersama-sama dengan dia (ayat 23).
Roh Kudus diutus Allah untuk mengajarkan segala sesuatu kepada murid-murid dan mengingatkan akan Firman yang telah disampaikan oleh Yesus. Dalam bacaan ini, Roh Kudus disebut Penghibur atau Penolong, yang akan diutus oleh Bapa dalam Yesus, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada murid-murid dan akan mengingatkan mereka akan semua yang telah Yesus katakan.
Penghibur atau penolong dalam bahasa Yunani Parakletos. Ada dua kata, yakni “para” arti literaturnya berjalan berdampingan (dengan subjek) dan “kletos” yang dipanggil. Jika Diterjemahkan dalam bahasa keseharian kita maka akan seperti ini, 'bersama kita dan bisa dipanggil'.
Parakletos adalah satu posisi kemiliteran di dalam tentara Romawi. Mereka yang ada dalam posisi ini pasukan-pasukan yang menjadi teladan dalam medan perang.
Renungan Harian Kristen Kamis 28 Agustus 2025, Pendoa Bagi Indonesia |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Rabu 27 Agustus 2025, Doakan Pertobatan Bangsa |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Selasa 26 Agustus 2025, Garam dan Terang Bagi Bangsa |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Senin 25 Agustus 2025, Negeri Yang Diberkati Allah |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Minggu 24 Agustus 2025, Harapan: Negeri Yang Makmur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.