Berita NTT

Inflasi NTT Capai 1,22 Persen pada Agustus 2024, Tertinggi Kota Kupang

Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 103,99.

POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Matamira B Kale menyampaikan materi soal inflasi di NTT 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi NTT mencapai 1,22 persen pada Agustus 2024, inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Matamira B Kale di Aula Kantor BPS NTT, Senin 2 September 2024.

"Inflasi di NTT secara year on year sebesar 1,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,09. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 2,15 persen dengan IHK sebesar 105,35," ungkap Matamira.

Selain Kota Kupang, kata Matamira, beberapa Kota lainnya yang mengalami inflasi (yty) yaitu Kota Waingapu sebesar 1,39 persen, Maumere 1,12 persen, Ngada 1,10 persen.

Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 103,99.

"Untuk level nasional masih diatas 2 persen. Seperti inflasi y-on-y bulan Juli lalu, inflasi bulan ini masih di nawah batas target yang ditentukan pemerintah 2,5 persen plus minus 1 persen," kata Matamira.

Matamira menjelaskan, inflasi y-on-y pada Agustus 2024 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,24 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,28 persen,

Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 0,45 persen, kelompok transportasi sebesar 1,60 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,16 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,84 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,02 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,15 persen.

"Sementara untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,24 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,69 persen," terangnya.

Lebih lanjut, Matamira menjelaskan, terjadi deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk periode Agustus 2024 sebesar 0,25 persen.

Dan juga terjadi deflasi year to date (y-to-d) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada periode ini sebesar 0,06 persen.

Baca juga: Rapat Bersama TPID NTT, Data BPS NTT Sebut Cabai Rawit Beri Andil Inflasi Tinggi

"Penyebab utama deflasi di Kabupaten TTS itu dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,31 persen. Untuk deflasi (m-to-m) Agustus 2024 hanya Waingapu yang mengalami inflasi sebesar 0,12 persen. Sedangkan, Kota lainnya mengalami deflasi dan yang terdalam di Kota Kupang 0,36 persen,” ungkap Matamira.

Dia menambahkan, komoditas yang memberi andil penghambat inflasi pada Agustus 2024 ini adalah bawang merah, tomat, sawi hijau, ikan kembung dan daging ayam ras.

“Turunnya harga bawang merah merupakan fenomena nasional. Saat ini memang sedang musim panen bawang, biasanya tidak berlangsung terlalu lama dan harga bawang akan kembali meningkat,” tutupnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved