Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 25 Agustus 2024, Pelayanan yang Menguatkan dan Memulihkan

Kapal yang kokoh dan berdaya tahan ini adalah simbol dari gereja yang dibangun di atas dasar firman Tuhan dan pelayanan yang setia

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pdt. Dina W. Dethan-Penpada, M.Th 

Di Troas, Paulus menunjukkan bahwa gereja harus dibangun di atas pelayanan firman dan sakramen. Peristiwa kebangkitan Eutikhus menegaskan bahwa sumber utama kekuatan dan penghiburan Kristen adalah Kristus yang telah mengalahkan kematian, musuh utama manusia.

Firman Tuhan yang diajarkan Paulus menjadi fondasi yang kuat bagi jemaat, membantu mereka tetap setia, bertumbuh, dan berbuah dalam iman.

Mungin penting untuk kita mengingat Dietrich Bonhoeffer, seorang teolog yang dikenal dengan keberaniannya melawan Nazi, pernah mengatakan, "The Church is the Church only when it exists for others." Paulus mencontohkan prinsip ini dengan jelas.

Dalam pelayanannya, dia terus-menerus berfokus pada kepentingan orang lain, menguatkan jemaat, dan bekerja untuk kesejahteraan mereka.

Sikap Paulus ini bukan sekedar panggilan untuk berdiakonia tetapi juga mau mempertegas ciri keesaan dan kesatuan gereja.

Dengan mengumpulkan sumbangan bagi jemaat Tuhan di Yerusalem Paulus tidak hanya menghormati para rasul di Yerusalem tetapi juga menunjukan sikap solidaritas dan kesetiakawanan di tengah-tengah penderitaan. 

John Stott, seorang penulis dan teolog terkemuka, juga menekankan pentingnya kerja sama dalam pelayanan. Stott menulis, "The Christian life is not just a matter of individual discipleship but of corporate responsibility." Ini tercermin dalam cara Paulus bekerja sama dengan rekan-rekan pelayanannya.

Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk belajar dari teladan Paulus, yang dengan setia melayani jemaat, menguatkan mereka dalam iman, dan bekerja sama dengan orang lain untuk menghadirkan kasih Kristus di dunia ini.

Dalam kehidupan berjemaat dan keluarga, mari kita selalu saling peduli, bekerja sama, dan berusaha menghadirkan shalom, damai sejahtera Allah, di tengah-tengah kita.

Sebagaimana Paulus mengandalkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan penghiburan, demikian pula kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai fondasi hidup kita, agar kita tetap setia, bertumbuh, dan berbuah bagi kemuliaan-Nya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di Google NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved