Berita Sumba Barat
Stok BBM di Kota Waikabubak Menipis, Antrean Kendaraan Mengular di SPBU
Akibatnya antrean kendaraan baik sepeda motor dan mobil mengular di SPBU untuk berebut mendapatkan layanan bbm.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Persediaan bahan bakar minyak (BBM) terutama pertalite dan solar pada dua SPBU dalam Kota Waikabubak, Sumba Barat menipis.
Akibatnya antrean kendaraan baik sepeda motor dan mobil mengular di SPBU untuk berebut mendapatkan layanan BBM.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi yang terjadi.
Vinsen Dapa dan Nobertus Ngongo, dua sopir truk yang ditemui POS-KUPANG.COM saat mengantre di SPBU km 2 Kota Waikabubak, Sumba Barat, Kamis 22 Agustus 2024 pagi mengaku hampir setiap hari datang mengantre mengisi solar. Persediaan BBM jenis solar sangat terbatas sehingga harus datang lebih awal agar bisa mendapatkan BBM.
Sebab persediaan yang ada hanya terhitung beberapa jam saja habis. Bila terlambat mendapatkan solar maka sangat mengganggu kegiatan proyek di lapangan.
Karena itu, keduanya meminta pemerintah perlu mengambil langkah mengatasi kondisi yang terjadi sehingga tidak mengganggu aktifitas masyarakat.
Sementara itu, Ama Yanto, warga Kota Waikabubak, Sumba Barat, meminta pemerintah perlu tegas menindak masyarakat yang setiap saat keluar masuk mengisi BBM terutama pertalite hingga habis.
Puluhan orang itu, setiap hari kerjanya hanya mengantre mengisi pertalite, lalu diisi dalam jeriken ukuran 20 liter untuk dijual kepada pedang eceran dengan harga Rp 270.000/jeriken 20 liter bahkan hingga Rp 300.000.
Akibatnya takaran BBM eceran jenis pertalite berkurang. 3/4 botol air mineral dijual Rp 20.000 dan penuh dijual Rp 35.000.
Baca juga: Hakim Pengadilan Negeri Sumba Barat Tolak Pra Peradilan Fredrik Gah
Selain itu Ama Yanto juga memita pemerintah perlu menertibkan seluruh pedagang eceran yang marak di Kota Waikaubak dan sekitarnya.
Pemerintah juga harus menertibkan semua kendaraan truk yang mengisi solar subsidi di SPBU. Kendaraanh truk itu harus diarahkan mengisi pada solar industri.
Bila hal itu dilakukan maka keadaan BBM daerah ini kembali normal. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di Google NEWS
RSUD Sumba Barat Butuh Dokter Ahli Bedah Anak, Mata, Tulang dan Urologi |
![]() |
---|
Kadis LH Kerahkan Alat Berat Bersihkan Sampah Berserahkan di TPA Wee Dabo Sumba Barat |
![]() |
---|
Atasi Kebakaran Kampung Adat, Tokoh Masyarakat Sumba Barat Imbau Pemerintah Siapkan Mobil Pemadam |
![]() |
---|
Perlu Penataan Kampung Adat untuk Cegah Kebakaran |
![]() |
---|
DPRD Sumba Barat Minta Bangun Akses Jalan, Bak Penampung Air dan Mesin Semprot di Kampung Adat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.