Berita Sumba Barat

Atasi Kebakaran Kampung Adat, Tokoh Masyarakat Sumba Barat Imbau Pemerintah Siapkan Mobil Pemadam

Menurut  Umbu Sapi Pateduk,  hendaknya masyarakat harus lebih tertib dan disiplin serta hati-hati terutama saat masak dan selesai masak.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
Satu dari 14 rumah warga Kampung Bodo Ede, Sumba Barat yang ludes terbakar di kampung adat  Bodo Ede di Kelurahan Sobawawi, Kecamatan Loli, Sumba Barat, NTT pada Minggu 8 Desember 2024 sekitar pukul 15.30 WITA. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Tokoh masyarakat Sumba Barat mengimbau pemerintah daerah segera melakukan pengadakan mobil pemadam kebakaran untuk mengatasi kebakaran kampung-kampung adat di Sumba Barat.

"Kalau bisa, mengadakan mobil pemadam kebakaran yang bagus (modern) yang memiliki tangga bisa mencapai 50 meter sehingga bisa menjangkau kampung-kampung adat yang berdiri diatas perbukitan," ujar Drs. Lele Dapawole dan Drs. Umbu Sappi Pateduk secara terpisah Selasa 10 Desember 2024.

Keduanya diminta komentar terkait kebakaran kampung adat di Sumba dan yang baru saja terjadi di Kampung Bodo Ede, Kelurahan Sobawawi, Kecamatan Loli, Sumba Barat, tanggal 8 Desember 2024 lalu.

Menurut  Umbu Sappi Pateduk,  hendaknya masyarakat harus lebih tertib dan disiplin serta hati-hati terutama saat masak dan selesai masak.

Biasanya dahulu, orang tua selalu mengingatkan setelah selesai memasak, api harus dimatikan. Pesan itu terus terwariskan sampai sekarang.

Karena itu, ia menghimbau masyarakat harus lebih hati-hati, patuh dan disiplin di rumah masing-masng agar hal itu tidak terulang lagi.

Ia juga menyatakan tidak setuju rumah-rumah kampung adat, atapnya diganti dengan seng. Rumah-rumah itu tetap beratapkan ilalang karena berkaitan dengan alam budaya yang menceritakan perjalanan hidup manusia. Karenanya harus dipertahankan.

Baca juga: 14 Rumah Kampung Adat Bodo Ede di Kelurahan Sobawawi Sumba Barat Ludes Terbakar

Sementara itu, Lele Dapawope, mengusulkan para Rato perlu mempertimbangkan secara budaya Marapu, apakah atap rumah di kampung adat  dapat menggunakan seng. Hal itu karena atap ilalang mudah terbakar hingga menghanguskan harta benda. Namun, hal itu sepenuhnya tergantung para Rato.

Meski demikian, keduanya setuju meminta pemerintah perlu mengadakn alat pemadam kebakatan  demi mengatasi kebakaran kampung adat di daerah ini. (*) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved