Unwira Kupang

BRIN Gandeng Unwira Gelar Sosialisasi dan Konsultasi Program Pendanaan Riset dan Inovasi di NTT

Dalam sosialisasi tersebut juga dibahas terkait dengan pengembangan SDM IPTEK dan observatorium nasional Gunung Timau

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
BRIN Pusat bersama jajaran, Wakil Rektor 1 Unwira, Perwakilan Pj Bupati Kupang, Kepala LLDIKTI Wilayah 15 NTT dan lainnya pose bersama dalam kegiatan sosialisasi dan konsultasi Program Badan Riset dan Inovasi Nasional di Unwira Kupang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN menggandeng Universitas Katolik Widya Mandira atau Unwira Kupang menggelar sosialisasi program pendanaan riset dan inovasi di Provinsi NTT.

Dalam sosialisasi tersebut juga dibahas terkait dengan pengembangan SDM IPTEK dan observatorium nasional Gunung Timau, Badan Riset dan Inovasi Nasional yang berlangsung di Ruang Auditorium, Gedung Rektorat Unwira Kupang, lantai 4, Rabu 21 Agustus 2024.

Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Prof. Dr. Agus Haryono yang diwakili oleh Sekretaris Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi Nasional, Rahmatun Anggraini mengatakan, BRIN membuka peluang pendanaan riset dan inovasi untuk lembaga riset, perguruan tinggi, atau industri secara terbuka, kompetitif, dan kolaboratif.

"Pendanaan ini memiliki maksud untuk menciptakan ekosistem riset di berbagai bidang, serta menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman lokal," ungkap Rahmatun.

Rahmatun menyebut, kemajuan Iptek saat ini jika dilihat berdasarkan data global inovation index tahun 2023, Indonesia sebetulnya sudah mendapatkan nilai indeks yang meningkat.

"Tahun sebelumnya yaitu 2022, 2021, kita masih berada pada peringkat nilai sekitar 80. Saat ini kita sudah berada pada peringkat ke 61 dari 132 negara. Ini suatu kebanggan bagi kita negara Indonesia," ungkap Rahmatun.

Dia menyebut, menjadi tantangan bagi Indonesia dalam 5 tahun ke depan untuk menumbuhkan global inovation index untuk dapat maju ke peringkat 51.

"Dalam membangun Indonesia emas, kita membutuhkan SDM unggul menuju indonesia maju. Terkait hal ini kami melihat bahwa BRIN memiliki berbagai program untuk mendorong dan menumbuhkan motivasi para periset dan kreator, lalu menumbuhkembangkan perusahaan berbasis riset," tuturnya.

Baca juga: BRIN Tingkatkan Kapasitas Pelaku UMKM di Belu Melalui Pelatihan Manajemen Bisnis

Saat ini, kata dia, start up Indonesia sudah masuk diperingkat 80 dari seluruh dunia.

"Nantinya kami akan melakukan pendampingan terkait teknologinya dan sumber daya bidang Iptek. Oleh karena itu, hari ini kami melakukan sosialisasi dan konsultasi ini," kata dia.

Dia berharap agar Sosialisasi dan Konsultasi Program Badan Riset dan Inovasi Nasional ini dapat mendorong meningkatnya jumlah Penerima Fasilitasi dan Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

BRIN Pusat bersama jajaran, Wakil Rektor 1 Unwira, Perwakilan Pj Bupati Kupang, Kepala LLDIKTI Wilayah 15 NTT dan lainnya pose bersama dalam kegiatan sosialisasi dan konsultasi Program Badan Riset dan Inovasi Nasional di Unwira Kupang
BRIN Pusat bersama jajaran, Wakil Rektor 1 Unwira, Perwakilan Pj Bupati Kupang, Kepala LLDIKTI Wilayah 15 NTT dan lainnya pose bersama dalam kegiatan sosialisasi dan konsultasi Program Badan Riset dan Inovasi Nasional di Unwira Kupang (POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI)


Sementara itu, Rektor Unwira Pater Philipus Tule SVD melalui Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unwira,  Samuel Igo mengatakan, Unwira sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang juga menjalankan tridharma perguruan tinggi dengan motto "Agar Mereka Memiliki Hidup dalam Kelimpahan". Selain itu, Unwira juga hadir dengan brand "Unwira Unggul Budaya Lokal".

"Dengan motto dan brand ini tersirat komitmen kami untuk terus mensukseskan program pemerintah menyiapkan generasi muda yang berkualitas demi terwujudnya Indonesia emas pada tahun 2045," ungkap Samuel.

Samuel menyebut, Unwira menyadari akan adanya keterbatasan fasilitas dan SDM bagi dosen maupun mahasiswa terlebih dalam pemahaman riset dan inovasi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved