Pilgub DKI Jakarta

Calon Independen di Jakarta Lolos Verifikasi, Dharma Pongrekun: Ini Kemurahan Tuhan

Setelah melewati tahapan yang menegangkan, pasangan calon yang akan maju dari jalur independen dalam Pilgub DKI Jakarta 2024, yakni Dharma-Kun Wardana

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
CALON INDEPENDEN – Ridwan Kamil dipastikan akan melawan pasangan calon yang maju dari jalur independent di Pilgub DKI Jakarta 2024, yakni Dharma Pongrekun – Kun Wardana.  

Dengan demikian, Dharma-Kun yang berasal dari jalur independen siap bersaing dengan bacalon gubernur dan wakil gubernur dari jalur parpol pada Pilkada Jakarta 2024.

Adapun, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, Anies akan sulit untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

"Barangkali susah beliau untuk maju dalam Pilkada Jakarta ini," kata Paloh di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 14 Agustus 2024.

Namun, Paloh tidak menjelaskan secara detail mengapa Anies sulit maju di Pilkada Jakarta.

"Coba tanya Pak Anies, hanya dia yang bisa menjawabnya, diperlukan persyaratan untuk  memenuhi ketentuan undang-undang yang ada," ujarnya.

Kendati demikian, dia menuturkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih menjadi sahabat NasDem.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, dinamika politik memang selalu mengejutkan.

Baca juga: AHY Soal Kotak Kosong: Ini Konsekuensi dari Sistem Politik yang Kita Anut

Baca juga: Ujang Komadurin: Lawan Calon Independen Lebih Baik daripada Kotak Kosong

Hal ini merespons pernyataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menilai Anies Baswedan sulit maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

"Politik itu selalu ada terobosan, selalu ada hal yang mengejutkan," kata Hasto di Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis 15 Agustus 2024.

Hasto menegaskan, terpenting adalah seorang pemimpin mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat.

"Nah, sehingga selama seorang pemimpin itu mendapat dukungan legitimasi yang kuat dari rakyat, rakyat akan jadi penopang yang paling baik," ujarnya.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini mencotohkan ketika Soekarno alias Bung Karno dikriminalisasi Belanda saat melawan penjajahan.

Menurut Hasto, ketika itu Bung Karno tetap kuat karena mendapatkan dukungan masyarakat.

"Dalam menghadapi berbagai gempuran-gempuran kolonial dan kita bangsa pejuang dan selalu ada kemenangan ya di balik perjuangan yang nampaknya sulit secara nalar. Nah kami percaya kekuatan itu," ucapnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved