Pilkada Serentak 2024
AHY Soal Kotak Kosong: Ini Konsekuensi dari Sistem Politik yang Kita Anut
Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disapa AHY angkat bicara terkait fenomena kotak kosong yang kini ramai dipergunjingkan publik di Pilkada 2024.
POS-KUPANG.COM – Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disapa AHY angkat bicara terkait fenomena kotak kosong yang kini ramai dipergunjingkan publik baik dalam Pilgub Jakarta 2024 maupun di pilkada di daerah lain di Indonesia.
AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan bahwa kotak kosong itu merupakan salah satu konsekuensi yang harus dihadapi dalam sistem politik yang dianut Indonesia.
"Begini. Kita belum tahu secara pasti, di daerah mana saja yang tidak ada lawan politik atau kotak kosong,” ujarnya di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 15 Agustus 2024 malam.
Tapi, lanjut dia, kotak kosong merupakan realitas politik yang terjadi. "Ini realitas, konsekuensi dari sistem politik, sistem pemilu dan Pilkada yang kita anut. Ada presentase threshold yang harus dipenuhi 20 persen," ujarnya.
AHY pun menyebutkan bahwa bisa saja ada seseorang yang memiliki kapasitas mumpuni tapi gagal maju, karena sistem tersebut. Makanya peluang suatu koalisi menghadapi kotak kosong pun bisa saja terjadi.
"Memang demokrasi kita tidak sempurna. Artinya selalu membuka ruang, ya tadi ada yang sangat kuat, sangat dominan, ada yang tertinggal. Bahkan tidak mendapatkan tiket," ucap AHY.
"Padahal mungkin seseorang dianggap punya kapasitas dan punya kepantasan untuk menjadi kandidat. Tapi realitasnya, ia tidak didukung oleh partai-partai politik yang cukup memenuhi threshold atau tidak bisa mencukupi persyaratan, tidak bisa memenuhi persyaratan, maju sebagai calon independen. Akhirnya terjadi kotak kosong," sambungnya.
Lantas AHY menilai, jika ada baiknya setiap partai dapat menyajikan kompetisi yang sehat.
Selanjutnya Ketua Umum Demokrat ini memandang, kalau akan bagus jika ada kandidat lebih dari satu atau berapapun yang dibutuhkan rakyat.
"Bagusnya memang kompetisi itu kalau saya pribadi kompetisi yang sehat A lawan B. Koalisi A lawan koalisi B. Atau dua kandidat atau tiga kandidat, atau berapapun yang memang dikehendaki rakyat," kata AHY.
"Karena pada prinsipnya, yang punya kuasa dalam demokrasi dan politik di negeri kita, ya rakyat. Tetapi memang ada mekanisme partai politik, ada mekanisme persyaratan pilkada yang tadi saya sampaikan, mungkin pada sejumlah situasi, tidak bisa menghadirkan kompetisi yang tadi saya sampaikan. Akhirnya melawan kotak kosong," pungkasnya.
Sebagai informasi, Koalisi Indonesia Maju (KIM) memajukan sosok Ridwan Kamil alias RK sebagai bakal calon gubernur yang akan bertarung di Pilkada Jakarta 2024
Dengan majunya Ridwan Kamil, sejauh ini sudah ada tiga kandidat calon gubernur Jakarta.
Sebelumnya nama Anies Baswedan diajukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.
Namun, Nasdem kini sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan menyatakan tak mendung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Selain RK dan Anies, sejauh ini pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sudah dinyatakan lolos oleh KPU DKI Jakarta, dan resmi maju di Pilkada Jakarta.
Baca juga: Ujang Komadurin: Lawan Calon Independen Lebih Baik daripada Kotak Kosong
Baca juga: Ramalan Ahok Terbukti, KIM Diduga Dorong “Figur Boneka” untuk Jakarta
Melihat dinamika politik yang terjadi di Jakarta, adanya kemungkinan perubahan yang cepat hingga mendadak saat Pilkada sudah mulai dekat.
Kemudian berhembus juga soal skenario pasangan calon tunggal melawan kotak kosong pada Pilkada Jakarta 2024 belakangan ini.
Munculnya isu skenario kotak kosong tak lepas dari pergerakan sejumlah partai politik yang mulai merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk membangun poros politik KIM Plus pada Pilkada Jakarta. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Sengketa Pilkada NTT yang Terdaftar di MK Tak Pengaruhi Proses di Sentra Gakkumdu |
![]() |
---|
KPU Siap Tetapkan Gubernur - Wagub NTT Terpilih Hasil Pilkada Serentak 2024 Pekan Ini |
![]() |
---|
Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2024 Akan Terhambat Adanya Sengketa di MK |
![]() |
---|
Bawaslu NTT Beri Catatan Partisipasi Pemilih yang Rendah di Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Angka Golput Pilkada Serentak 2024 Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.