Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 9  Agustus 2024, Syarat Menjadi Pengikut Yesus

prasangka dan praduga, atau keangkuhan/kesombongan, supaya kita dapat mengalami keakraban dengan Tuhan.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pater John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 9  Agustus 2024, Syarat Menjadi Pengikut Yesus 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 9  Agustus 2024, Syarat Menjadi Pengikut Yesus

Suara Pagi dari Samlaki Tanimbar Ambon Maluku

Teresia Benedikta dr Salib

Lectio:
Nahum 1:15; 2:2; 3:1-3.6-7; MT Ulangan32:35cd-36ab.39abcd.41;
Injil:Matius 16:24-28

Meditatio:
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus. Ada seorang anak Sekolah Menengah Atas, SMA sedang mempersiapkan diri untuk ujian. Ia berusaha tekun belajar agar bisa memperoleh nilai yang bagus dalam
ujian.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 7 Agustus 2024, “Makan Remah-remah dari Meja Tuannya”

Tentu saja ia mengorbankan banyak hal yang menjadi kesenangannya. Ia kurangi main hp, berhenti main bola guling bersama teman, kurangi nonton TV dan kurangi waktu jalan-jalan serta bermain dengan teman-teman, tidur lebih awal dan banyak hal lain lagi. 

Ia semakin banyak menyediakan waktu untuk membaca buku-buku pelajaran yang sesungguhnya tidak dia sukai. Di sela-sela persiapan, ia bertanya kepada mamanya: ”Mama, mengapa saya harus menderita begini, setiap kali akan menghadapi ujian?

Mamanya dengan bijak menjawab: ”Kalau pintar harus tekun belajar. Kalau mau menjadi
pengikut Tuhan Yesus, kamu tidak bisa menghindari salib dan penderitaan untuk mencapai sesuatu yang mulia. Begitulah kalau rajin belajar, akan menjadi anak yang pintar.

Dalam injil(Matius)hari ini, Yesus menyindir kelompok-kelompok yang tidak mau bersusah-susah, tidak mau berjuang. Mereka mau yang santai dan enak-enak saja, ingin selamat dan bahagia, tetapi tidak mau berkurban. Tuhan Yesus mengatakan: "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku... Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?"

Yesus mengemukakan tiga syarat untuk bisa menjadi pengikut-Nya.

Pertama, menyangkal diri. Penyangkalan diri berarti menahan diri dari sesuatu yang menyenangkan demi kepentingan yang lebih besar. Tetapi menyangkal diri juga berarti setiap saat mengatakan ‘tidak’ untuk diri sendiri dan ‘ya’ untuk Tuhan.

Kedua, mengikuti Yesus berarti menyerahkan diri kepada Yesus dalam ketaatan yang sempurna. Seorang pengikut Yesus harus selalu mengikuti jejak Kristus, Sang Guru. 

Ketiga, memikul salib yakni rela berkorban demi kepentingan Yesus dan Kerajaan-Nya. Memikul salib adalah syarat mutlak yang tidak bisa dihindari untuk menjadi murid Yesus.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus. Hakekat salib adalah segala sesuatu yang tidak menyenangkan kita. Bagi seorang anak kecil, bermain bersama teman-temannya lebih menyenangkan daripada tekun belajar. Salib juga berarti keberanian untuk melakukan segala sesuatu yang tidak menyenangkan bagi dirinya.

Memang setiap orang cenderung mencari banyak hal yang menyenangkan dirinya. Segala sesuatu yang menyakitkan: penderitaan, kegagalan, sakit, fitnah dan sebagainya tidak kita inginkan. Pada hal itulah yang
dimaksudkan salib oleh Yesus.

 Pedoman kemuridan nampaknya bertentangan dengan nilai-nilai yang dikejar kebanyakan orang zaman sekarang. Tetapi mau tidak mau, suka tidak suka inilah syarat untuk menjadi pengikut Yesus: menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia. Sanggupkah saudara?

Allah menghendaki agar kita melihat salib sebagai sarana untuk meninggalkan berbagai sampah dalam kehidupan kita, seperti keserakahan/ketamakan, prasangka dan praduga, atau keangkuhan/kesombongan, supaya kita dapat mengalami keakraban dengan Tuhan.

Oleh karena itu, kita diajak merangkul salib kita masing-masing dan memikulnya sehingga Allah dapat memenuhi diri kita dengan suatu cara berpikir yang baru, cara bertindak yang baru dan cara hidup yang baru pula.

Missio:
Mari kita menaruh rasa percaya pada tangan kasih Yesus dan yakin bahwa salib akan memimpin kita kepada kehidupan kekal dalam hadirat Allah, bebas dari susah dan maut.

Doa:
Tuhan, kuatkanlah kami agar sanggup mengikuti-Mu dengan rela menyangkal diri dan setia memikul salib kami masing-masing di jalan kehidupan ini... Amen.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved