Tokoh NTT
Profil Dr Andreas Hugo Pareira, Politisi PDIP yang Terus Kawal Beasiswa Untuk Anak NTT
Pada periode 2019-2024, Doktor Ilmu Politik itu dipercayakan Fraksi PDI Perjuangan utuk duduk sebagai anggota Komisi X
POS-KUPANG.COM - Dr. Andreas Hugo Pareira, MA (AHP) kembali terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu Legislatif atau Pileg 2024. Pada Pemilu 2024, Andre masuk dalam jajaran jawara PDIP yang menempati peringkat 18 caleg dengan perolehan suara terbanyak PDIP se-Indonesia.
Politisi kelahiran Maumere Flores lahir 31 Mei 1964 itu mengumpulkan 84.473 suara. Meski demimikan, perolehan suata itu melorot dari perolehan pada Pemilu 2019 yang mencapai 91.960 suara.
Pada periode 2019-2024, Doktor Ilmu Politik itu dipercayakan Fraksi PDI Perjuangan utuk duduk sebagai anggota Komisi X yang membidangi olahraga, pendidikan dan sejarah.
Selama menjadi legislator di Senayan, politisi akrab disapa AHP itu konsisten memperjuangkan mengawal beasiswa bagi anak-anak di wilayah Flores, Lembata dan Alor yang menjadi daerah pemilihannya.
Doktor Ilmu Politik
Andreas Hugo Pareira merupakan lulusan Doktor Politik Internasional dari Universitas Giessen, Jerman (2000-2003) yang kini diberi kepercayaan sebagai Ketua Bidang Hubungan Internasional dan Pertahanan DPP PDI Perjuangan (2010-sekarang).
Selain sebagai seorang politisi, AHP juga berprofesi sebagai dosen di FISIP Universitas Parahyangan, Bandung.
Pada periode 2005 hingga 2009, ia mewakili daerah pemilihan Jawa Barat IV sebagai anggota DPR RI. Saat itu ia menggantikan Noviantika Nasution dengan mekanisme PAW dan dilantik pada 28 Oktober 2005. Saat itu, suami Catharina VD Indarwati duduk di Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika.
Sementara, pada 2019 ia menjadi pengganti antar waktu atas Honing Sanny dan dilantik pada 30 September 2019.
Karier AHP
Sebelum terjun di dunia politik dan bergabung dengan PDI Perjuangan, AHPmengawali karir sebagai dosen S-1 pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Katolik Parahyangan sejak 1988.
Selanjutnya sejak 2003, ia menjadi Dosen S-2 pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Katolik Parahyangan. Pada 2004, ia menjadi Dosen S-2 pada Program Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Padjadjaran.
Selain itu, ia juga menjadi peneliti pada Parahyangan Centre for International Studies Universitas Katolik Parahyangan sejak 1996.
Periode 1998-2000, ia menjadi Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP Universitas Katolik Parahyangan dan pada 2005 ia menjadi Dosen non aktif FISIP Universitas Katolik Parahyangan.
Sekolah dan organisasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.