Berita NTT

NAF Foundation Bawa Harapan Baru Bagi Penenun di Desa Ri'a 1 dan Lanamai 1, Riung Barat Ngada

Desa Ri'a 1 dan Laurensia Mbozo dari kelompok tenun Teong Desa Lanamai 1 mengaku bangga bisa hadir dalam acara puncak ini. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Launching Buku dan Pameran Reinkarnasi Tenun Lipa Tala' Riung Barat di Lippo Mall Kupang, Selasa, 06 Agustus 2024. 

"Tenun ini memang sudah menjadi tradisi masyarakat sejak zaman dulu hanya dalam perjalanan waktu agak menurun frekuensi kegiatannya karena memang masyarakat era sekarang sudah lebih banyak ke yang instan sehingga ketika mau kembali kepada yang asli sepertinya butuh waktu tapi dengan hadirnya Yayasan NAF, ibu Flo memberikan pendampingan kami juga memberi motivasi sehingga sekarang mereka mulai hidup kembali. Kami pemerintah desa siap memberikan dukungan finansial yang penting kelompok ini tetap jalan hanya yang menjadi kendala itu pemasaran," jelasnya. 

Dia berharap, dengan kehadiran Yayasan NAF, karya tangan para penenun bisa mendapatkan pasar di tengah masyarakat. 

Senada dengan Hironimus, Kepala Desa Lanamai 1, Donatus Tala' juga mengaku kendala yang dihadapi untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat di desanya adalah pemasaran.

Meski demikian, kata dia, tenun Lipa Tala' yang selama ini hanya dikonsumsi masyarakat lokal di Riung Barat dan Riung, sekarang sudah banyak masyarakat di luar kecamatan ini yang mulai menjadi penggemar dan pengguna Lipa Tala'. 

Sebagai kepala desa Donatus juga berbangga karena penenun yang diutus dari desanya adalah seorang anak muda. 

"Rensia ini satu diantara 10 penenun yang masih muda sehingga saya merasa bahwa ternyata masih ada anak muda juga yang punya semangat untuk melestarikan budaya tenun Lipa Tala' ini," kata Donatus. 

Sebelum ada pelatihan dari Yayasan NAF, produksi kain tenun di Desa Lanamai 1 hanya terbatas pada satu model dan warnanya pun terbatas. Tetapi dengan pelatihan yang diberikan, para penenun bisa berkreasi dengan warna-warna alam dengan tetap mempertahankan ciri khas motif tenun daerah tersebut. 

Dua perempuan penenun yang mewakili kelompok tenun di dua desa tersebut, Adelhide Jeni dari kelompok tenun Lipa Tala' Desa Ri'a 1 dan Laurensia Mbozo dari kelompok tenun Teong Desa Lanamai 1 mengaku bangga bisa hadir dalam acara puncak ini. 

Adelhide sudah menjadi penenun selama puluhan tahun dan ini merupakan kali pertamanya kain tenun membawanya ke Kupang, demikian juga Laurensia yang merupakan satu-satunya anak muda dari kelompok tenun. 

Mereka berharap hasil tenun yang dibawa dalam kegiatan ini bisa laku terjual dan kedepannya bisa menjangkau pasar yang lebih luas.(uzu) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved