Berita Malaka

Bupati Simon Nahak Beri Lima Catatan Kepada Forum Musrenbang RPJPD

Pemerintah membuka lebar kesempatan bagi investor untuk berinvestasi di Kabupaten Malaka seperti hotel, super market dan usaha lainnya.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Peserta Musrenbang RPJPD Kabupaten Malaka tahun 2025-2045. 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, BETUN - Bupati Malaka, Simon Nahak memberikan lima catatan kepada forum Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) terkait permasalah utama dan isu strategis di Kabupaten Malaka

Kelima catatan yang harus dicermati secara matang adalah permasalahan kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, penurunan stunting, Indeks Pembangunan Manusia dan pertumbuhan ekonomi. 

Bupati Simon menyampaikan hal ini saat membuka kegiatan Musrenbang RPJPD Kabupaten Malaka tahun 2025-2045, di Aula Kantor Bupati Malaka, Kamis 1 Agustus 2024.

Ia mengatakan, ada lima catatan penting yang harus dibahas dan dicermati forum Musrenbang terkait dengan penyusunan RPJPD. Kelima catatan itu terkait dengan permasalah utama dan isu strategis di Kabupaten Malaka yang menjadi perhatian pemerintah dalam merencanakan pembangunan jangka panjang dari tahun 2025-2045.

Baca juga: Bawaslu Malaka Uji Petik 210 KK Untuk Kawal Coklit Data Pemilih

Menurut Simon Nahak, angka kemiskinan menjadi masalah utama yang harus diperhatikan. Upaya penanganan kemiskinan harus menjadi prioritas. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kata Bupati Simon, angka kemiskinan di Kabupaten Malaka mengalami tren penuruan. Tahun 2023, angka kemiskinan Kabupaten Malaka mencapai 14,42 persen. Kemudian, upaya pencapaian pemerintah Kabupaten Malaka dalam memerangi kemiskinan lebih tinggi dari pencapaian tingkat provinsi. 

Untuk tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Malaka mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir yakni dari 3,43 persen tahun 2021, turun menjadi 3,31 tahun 2022 dan turun ke angka 3,06 tahun 2023.

Lanjut Simon Nahak, untuk prevalensi stunting juga mengalami penurunan yaitu dari 26,2 persen tahun 2020, turun menjadi 21,5 persen tahun 2021 dan turun hingga 15,9 persen tahun 2022.

Penurunan prevalensi stunting ini berkat kerja keras dari semua stakeholder didukung oleh program pemerintah yakni program kebun, kandang, kolam (3 K). 

Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Malaka tahun 2023 mencapai 62,06 persen, atau mengalami kenaikan dari tahun 2022 yang berada di angka 61,34 persen. 

Kemudian, untuk pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malaka mulai membaik tahun 2021 dan sejak saat itu, laju pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan, dari 1,95 tahun 2021, naik menjadi 3,73 tahun 2022 dan naik lagi 3,77 tahun 2023. 

Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan intervensi program pemerintah di berbagai bidang diantaranya bidang pertanian, pariwisata.

Pemerintah membuka lebar kesempatan bagi investor untuk berinvestasi di Kabupaten Malaka seperti hotel, super market dan usaha lainnya.

Kehadiran investor dengan beragam jenis usaha yang dilakukan telah memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan.

Dua hal ini secara jelas dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi naik dan angka pengangguran terbuka menurun.(jen). 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved