Lewotobi Erupsi

Soal Normalisasi Jalur Banjir Gunung Lewotobi, Warga Menanti Janji Pemkab Flores Timur

pihaknya sudah membawa surat permohonan normalisasi kali ke Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid beberapa bulan lalu.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Rumah warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Senin, 29 Juli 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Realisasi normalisasi di jalur banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki sangat dinantikan warga Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT.

Sejak diterjang banjir bulan Januari 2024 lalu dan kembali terjadi pada, Sabtu, 27 Juli 2024, belum ada titik terang terkait normalisasi kali yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten Flores Timur.

Seorang warga Desa Dulipali, Rasdiana Hasulie, berharap pemerintah tidak sekedar datang, melihat, lalu berjanji, tanpa ada bukti untuk mengatasi banjir yang mengancam pemukiman dan nyawa puluhan kepala keluarga (KK).

"Masalah ini sudah disampaikan sejak pejabat datang dan memantau, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda realisasi. Kami di sini terancam apa lagi kalau hujan turun," katanya.

Penjabat Kepala Desa Dulipali, Prudensial Dora Muda, mengatakan pihaknya sudah membawa surat permohonan normalisasi kali ke Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid beberapa bulan lalu.

Penjabat Bupati dan Sekda Flores Timur sudah meninjau ke lokasi banjir. Setelah itu, petugas dari Dinas PUPR Flores Timur pun datang melakukan survei lokasi sejak bulan lalu.

"Namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Kita berharap agar secepatnya realisasi karena sebentar lagi musim hujan," katanya, Senin, 29 Juli 2024.

Prudensia menerangkan, hampir 50 KK yang tinggal di jalur banjir lahar dingin. Sementara satu unit rumah milik, Yohanes Paman Bukan sudah dikosongkan lantaran terdampak parah.

Baca juga: Jalur Banjir dari Gunung Lewotobi Semakin Lebar, Puluhan Kepala Keluarga Terancam

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Flores Timur, Apolonia Corebima, belum memberikan respon saat dikonfirmasi via sambungan telepon.

POS-KUPANG.COM sempat menyusuri lokasi banjir dan melihat titik longsor yang jaraknya sekira 700 meter dari pemukiman. Lintasan banjir ini semakin terbuka lebar, kira-kira 70 meter.

Bebatuan besar seukuran dapur rumah tampak berserakan. Banyak tanaman mete dan kemiri tertimbun batu. Lokasi ini sudah berubah menjadi hamparan material.

Jalur banjir yang mengarah ke pemukiman di dataran rendah semakin dalam. Bahkan ada titik-titik banjir baru yang membawa bebatuan dan kerikil. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved