Berita Kota Kupang

Pemerintah Kota Kupang Luncurkan Pekan Imunisasi Polio 2024

Kota Kupang bersama 27 provinsi lainnya, saat ini melaksanakan pekan imunisasi polio tahap 2, sesuai dengan rekomendasi WHO. 

Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Pj Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay menetes cairan polio ke salah satu anak dalam kegiatan pencanangan PIN Polio 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Kota Kupang resmi meluncurkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Gereja Bethel Indonesia Kharisma, Selasa 23 Juli 2024.

Peluncuran PIN Polio 2024 di Kota Kupang itu oleh Penjabat Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati beserta para Nakes dan masyarakat yang membawa anak mereka untuk divaksin polio.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati, menjelaskan bahwa virus polio merupakan ancaman serius yang menyerang saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. 

"Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan bersumber dari air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan tinja dari orang yang terinfeksi. Gejala awal polio meliputi demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan leher, dan nyeri di tungkai, yang biasanya muncul 7 sampai 10 hari setelah terinfeksi. Namun, gejala ini juga bisa muncul dalam rentang waktu 4 hingga 35 hari," kata drg. Retnowati.

Menurut dia, jika gejala tersebut memberat, kelumpuhan yang bersifat lemas bukan kaku pada anggota gerak bisa terjadi. Oleh karena itu, jika ada anak di bawah 15 tahun yang mengalami lumpuh layu mendadak, agar segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Kata dia, Kota Kupang bersama 27 provinsi lainnya, saat ini melaksanakan pekan imunisasi polio tahap 2, sesuai dengan rekomendasi WHO. 

Hal ini dilakukan setelah adanya kasus luar biasa polio di Provinsi Aceh pada November 2022 yang diakibatkan oleh poliovirus tipe 2. 

Kasus serupa juga dilaporkan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, sehingga status kejadian luar biasa polio ini belum dicabut.

Disebutnya bahwa cakupan imunisasi rutin di Kota Kupang dari tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan peningkatan, namun masih ada banyak anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap sesuai usia. 

"Kota Kupang juga termasuk dalam kategori risiko tinggi untuk penularan polio," bebernya.

Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kesehatan dan seluruh jajaran yang telah bekerja keras melaksanakan imunisasi polio sesuai instruksi presiden.

"Saya berharap orang tua yang membawa anaknya untuk diimunisasi polio dapat mengikuti aturannya dengan baik, sehingga mencegah dampak dari virus polio. Kalau tidak diikuti dengan baik, maka masyarakat yang akan susah ke depan," ujar Funay.

Funay juga mengapresiasi tenaga kesehatan dan perawat yang berperan aktif dalam kegiatan ini. 

Melalui pekan imunisasi polio, diharapkan semua anak-anak berdasarkan usianya dapat tervaksin polio dengan baik.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved