KLB Rabies

Terus Meningkat, 3 Warga Kabupaten Kupang NTT Meninggal Akibat Rabies

Korban baru menunjukan gejala teriveksi rabies pada 14 Juli 2024 seperti takut cahaya, merasa haus tetapi tidak mau minum air, dan takut angin.

POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Vaksinasi anjing di Desa Sahraen usai satu warga disana meninggal akibat virus rabies. 

1 bulan pasca digigit ia kemudian mulai  merasa sakit dan keram di bagian bekas luka gigitan anjinh.

Gejala mulai timbul pada Jumat 12 Juli 2024 jam 11 siang, dimana ada gejala muntah, keluar lendir, takut air, takut udara dan gelisah serta kesulitan menelan.

Satu hari berselang pada Sabtu13 Juli 2024 Ariance di bawa ke Puskesmas namun dalam perjalanan meninggal dunia.

Masih ada satu lagi korban yang diduga  meninggal akibat rabies dari desa Silu Kecamatan Fatuleu namun belum dapat dipastikan karena korban sudah dimakamkan pada 19 Juni lalu.

"Menurut informasi masyarakat dari desa Nunmafo, Gerald Koa berumur 6 tahun digigit Anjing sekitar awal bulan Mei 2024. Tanggal 17 Juni 2024 meninggal dunia dan dikuburkan tanggal 19 Juni 2024. Sebelum meninggal menurut pengakuan masyarakat korban menunjukkan gejala Rabies," ungkapnya.

Sebelumnya juga sudah ada korban pertama asal Desa Sahraen Amarasi Selatan Aprison Subu yang meninggal akinat digigit anjing yang dibawa ibunya dari TTS.

Dinas Peternakan juga mengisolasi desa tersebut dan sudah melakukan vaksin rabies pada ratusan ekor anjing disana.

Pemkab Kupang juga tidak tinggal diam. Mereka saat ini berada di lapangan dan melakukan penanganan pencegahan meluasnya wabah rabies ini. (ary)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved