Berita Manggarai Barat

Rencana Penutupan Taman Nasional Komodo, Kunjungan Turis ke Labuan Bajo Bisa Anjlok

Sisi lain pemerintah pusat hingga pemerintah daerah sedang gencar-gencarnya mempromosikan Labuan Bajo agar makin dikenal

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
SHUTTERSTOCK/SERGEY URYADNIKOV VIA KOMPAS.COM
Komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Anggota DPRD Manggarai Barat Inocentius Peni menilai penutupan Taman Nasional Komodo secara reguler berpotensi menurunkan tingkat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. 

Sisi lain pemerintah pusat hingga pemerintah daerah sedang gencar-gencarnya mempromosikan Labuan Bajo agar makin dikenal sehingga banyak turis yang datang ke destinasi super prioritas itu. Jika TNK ditutup, berpotensi melumpuhkan pariwisata di ujung barat Pulau Flores itu. 

"Karena sangat banyak pengusaha kecil sampai besar telah berinvestasi di industri pariwisata yang berpotensi merugi kalau jumlah wisatawan ke Labuan Bajo menurun drastis akibat ditutupnya TNK," jelas Ino Peni, sapaan akrabnya, Rabu 17 Juli 2024.

Selain itu penutupan TNK juga berpotensi menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, dampaknya angka pengangguran meningkat dan upaya untuk mengurangi angka kemiskinan sulit diwujudkan.

"Akan banyak hotel yang okupasinya rendah, perjalanan wisata sepi, travel agent akan tutup, industri kerajinan akan mati, hingga pengusaha kuliner," ujarnya. 

Lebih lanjut dikatakan, penetapan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas tentu saja karena ada komodo sebagai ikonnya. Dan selama ini pemerintah menjadikan sektor pariwisata sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di daerah itu. 

Di lain sisi, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat tak bisa berbuat banyak terkait rencana penutupan 'rumah' komodo itu, karena tak memiliki kewenangan otoritatif di kawasan tersebut. "Sulit rasanya mencegah niat pempus kalau hendak menutup TNK karena mereka yang menguasainya," ungkapnya. 

Karena itu Ino meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) mempertimbangkan secara matang rencana penutupan TNK

"Kalau harus ditutup, maka penutupannya jangan total. Bisa hari tertentu, bisa lokus tertentu secara terbatas. Pemerintah pusat perlu sekarang mempersiapkan kawasan lain di selatan Labuan Bajo untuk dijadikan kawasan baru pengembangan hewan komodo," terang Ino. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved