Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif - Masinton Pasaribu Khawatir Konfigurasi Pilkada Mirip Pilpres

Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengaku khawatir konfigurasi Pilkada Serentak akan seperti Pilpres 2024 .

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADA
Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengaku khawatir konfigurasi Pilkada Serentak akan seperti Pilpres 2024 yang akan ditentukan oleh figur-figur tertentu. 

Nah, jadi saya kasih gambaran tadi. PDI Perjuangan pernah di luar pemerintah, berpisah Pilkada, memenangkan banyak Pilkada.

Ketika PDIP berkuasa, belum tentu juga kadernya menang tetapi dalam kondisi ketika alat-alat negara relatif tidak cawe-cawe, tidak digunakan. Kalau dulu ada MK, Mahkamah Kakak. Sekarang ada Mahkamah Adik, kan artinya situasinya mirip aja, Bang?

Ya sekarang KPU-nya juga kemudian ikut-ikutan untuk mengubah itu juga.

Berarti kan sebenarnya indikasi ini mulai muncul?

Kalau itu dilakukan, ya. Itu tadi. Itu kan semakin telanjang ke publik. Tapi kalau saya melihat ini, mungkin di beberapa daerah bisa.

Bisa dikondisikan begitu, ya. Mungkin di daerah-daerah lainnya bisa mendatangkan resistensi dari masyarakatnya.

Karena kedekatan emosional masyarakat yang mendukung dengan yang didukungnya kan sangat dekat. Mereka, katakan tuh, mereka kan juga nggak mau dicurangin, dong. Kan begitu? Iya.

Beda ketika Pilpres membengkakkan dianggap terlalu jauh, gitu. Nah, kalau tadi kita lihat, memang ada beberapa daerah yang juga sudah terkondisi sekarang. Seperti itu.

Contoh, Sumatera Utara. Kita juga udah mendengar-dengar tuh, iya kan? Beberapa pengkondisian-pengkondisian.

Jawa Tengah?

Nah, di Jawa Tengah juga sudah mulai relatif ada pengkondisian, gitu ya. Nah, yang menurut kita, kalau itu bertarung, dia pure, memang benar-benar dilepas begitu ya. Tanpa ada pengarahan aparat negara negara, gitu ya.

Nah, menurut saya, itu kontestasinya justru menarik. Menjadi lebih fair, dia. Iya, kan?

Jadi, masyarakat itu memang memberikan suara tanpa ada intervensi dan tekanan-tekanan atau arahan-arahan dari aparatur yang seharusnya netral. Gitu ya.

Bang, banyak daerah yang menjadi satu perebutan kunci. Terutama di Jawa, di Sumatera. Dan tidak terlepas juga di daerah Bali dan di daerah Jakarta. DKJ sekarang kan. Khusus DKI ini, meskipun dia bukan ibu kota negara lagi, tapi punya pengaruh kuat lah. Anda melihat konstelasi politik dan konfigurasi politik di Jakarta jelang pilihannya bagaimana?

Iya, karena Jakarta ini kan wilayahnya sangat seksi lah kira-kira secara politik gitu ya. Dianggap sebagai ini barometer untuk next politik nasional gitu ya. Nah, jadi dinamika politik di Jakarta itu nggak lepas dari konstelasi politik nasional atau dinamika politik nasional.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved