Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Juli 2024, "Melihat Satu Masalah dengan Berbagai Sudut Pandang"

Manusia bisa mengalami secara riil dapat bisa lebih nyaman jika seseorang mau melihat satu masalah dengan berbagai sudut pandang.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi renungan harian Katolik 

Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom

Manusia umumnya mempunyai berbagai pengalaman kehidupan dengan melihat satu peristiwa atau satu kejadian bisa sama cara pandang namun bisa berbeda juga dalam cara pandang.

Manusia bisa mengalami secara riil dapat bisa lebih nyaman jika seseorang mau melihat satu masalah dengan berbagai sudut pandang.

Manusia akan menjadi lebih lancar dalam komunikasi dua arah dengan sesama di rumah, rekan kerja di tempat kerja, di berbagai komunitas dan lainnya.

Ada tiga cara untuk manusia mau melihat satu masalah dengan berbagai sudut pandang sehingga dapat menerima pandangan dengan berbagai pengalaman hidup yang bisa berbeda satu sama lain.

Pertama. Manusia mau belajar untuk melihat segala peristiwa dengan lebih ke sisi positif dahulu.

Manusia bisa mau mengajar dirinya untuk biasa berpikir dan berprasangka baik lebih dahulu.

Kedua. Manusia mau memberi fokus untuk memberikan aksi nyata terhadap rencana positif yang telah dibuat.

Manusia berlatih untuk membuat diri terbiasa untuk mampu melihat sisi baik dari kehidupan dengan dapat melakukan berbagai tindakan positif.

Ketiga. Manusia mau belajar untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain dengan menerapkannya dalam kehidupan bersama sesama.

Manusia mau belajar mengurangi mengutamakan diri sendiri dan mau mencoba melihat sudut pandang lain dari sesama.

Tuhan ingin manusia mau melihat berbagai peristiwa kehidupan sesuai ajaranNya karena satu peristiwa bisa terjadi sama pandangan ataupun bisa berbeda pandangan.

Tuhan Yesus berkata, "Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Manusia bisa memilih cara pandang lama atau mau mencoba melihat cara pandang baru dalam melihat satu peristiwa.

Manusia bisa juga melakukan pertanyaan kepada kehidupannya seperti pertanyaan murid-murid Yohanes dan orang Farisi yang berpuasa sedang murid Tuhan Yesus tidak berpuasa.

Manusia dapat terbiasa untuk membawa cara pandang lama dengan pengalaman lama dalam melihat satu peristiwa kehidupan. Manusia dapat belajar cara baru dengan membawa cara pandang baru yang lebih sesuai keadaan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Juli 2024, "Allah Peduli dengan Umat-Nya"

Manusia mau semakin dapat beradaptasi dengan segala perubahan dalam menghadapi kehidupan dengan memilih cara pandang yang baru yaitu anggur yang baru sesuai ajaran Tuhan Yesus.

Terimakasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami dalam kami mau tetap belajar dan berlatih dengan mau melihat satu permasalahan dengan berbagai cara pandang sehingga kehidupan kami semakin nyaman. Ajarilah kami semakin setia padaMu dengan kami mau membawa cara pandang yang baru sesuai ajaranMu atas segala peristiwa dalam kehidupan kami. Amin.

Lampiran Bacaan Injil
Matius 9: 14 - 17

Hal berpuasa

9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa,  tetapi murid-murid-Mu tidak?"

9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. 

9:16 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.

9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya." (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved