Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 9Agustus 2025, "Merawat Iman"

Kita sudah mengikuti misa setiap hari, sudah membantu banyak orang, selalu aktif di Gereja, menaati sepuluh perintah Allah dan lima perintah Gereja

Editor: Eflin Rote
Dok. POS-KUPANG.COM
RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Sabtu, 9 Agustus 2025
Teresia Benedikta dr Salib
Ul. 6:4-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab; Mat. 17:14-20
Warna Liturgi Hijau

Merawat Iman

Ada saat-saat ketika kita merasa sepertinya semua sudah beres. Kita merasa bahwa semua sudah baik, tidak ada lagi hal yang perlu diperbaiki menyangkut relasi kita dengan Tuhan.

Kita sudah mengikuti misa setiap hari, sudah membantu banyak orang, selalu aktif di Gereja, menaati sepuluh perintah Allah dan lima perintah Gereja dengan sungguh-sungguh.

Apalagi yang harus dilakukan? Bukankah itu artinya kita sudah sedemikian dekat dengan Tuhan? Tanpa disadari, situasi tersebut akan membuat kita bersikap pasif. Kita merasa cukup, merasa berhak menerima rahmat Allah secara cuma-cuma sebagai imbalan, padahal kehidupan dan relasi kita dengan Tuhan itu ibaratnya kebun yang ditanami pepohonan.

Jika kita tidak terus menyiram dan merawatnya, pohon-pohon itu tidak akan berbuah dengan baik. Para murid menerima kuasa dari Yesus untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan.

Namun, dikisahkan oleh bacaan Injil Matius (17: 14-20) hari ini, mereka gagal mengusir setan yang merasuki seorang anak. Pada hal keluarganya sudah meminta pertolongan para murid yang lain, tetapi mereka tidak bisa menyembuhkannya.

Kepada siapa yang harus mereka datangi untuk mohon belaskasihan? Para murid orang dekat dan telah menerima kuasa penyembuhan tapi tak dapat berbuat apa-apa. Mengapa para murid dan juga kita zaman ini sering tidak berdaya dan tidak mampu mengalahkan dan mengusir setan? Jawabannya jelas: karena kita kurang percaya, seperti yang dikatakan Yesus.

Yesus menunjukkan kekurangan para murid. Ia berkata, “Karena kamu kurang percaya.” Bisa jadi para murid terlalu percaya diri, serta menganggap kuasa mengusir roh jahat dan menyembuhkan sebagai milik mereka. Mereka lupa untuk bersikap teguh dalam iman.

Yang dialami para murid bisa juga terjadi dalam kehidupan kita. Kadang-kadang kita berpikir bahwa kita adalah orang yang sangat beriman, padahal kita sangat jauh dari Tuhan. Bacaan Injil hari ini adalah pengingat bahwa kita harus merawat iman kita dengan sebaik-baiknya.

Bagaimana caranya? Kita harus memindahkan gunung kesombongan, gunung egoisme, dan gunung kecemburuan dari dalam hati, serta membiarkan Yesus menguasai hati kita.

Jika kita sungguh percaya, kuasa Tuhan akan berkarya dalam hidup kita, sehingga kita bisa mengubah kehidupan orang, serta membantu mereka untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan Tuhan. (https://www.lbi.or.id/2020/08/08/)

DOA: Marilah kita berdoa: Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, ajarilah kami berkali-kali beriman dan siap sedia mendengarkan dan melaksanakan itu di dalam hidup kami. Demi Kristus….Amin.

Selamat Hari Sabtu Pekan Biasa XVIII. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (Pastor John Lewar SVD)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved