Berita Timor Tengah Utara

Tekan Angka Prevalensi Stunting, Puskesmas Oeolo Kabupaten TTU Tempuh Langkah Inovatif 

Kegiatan ini merupakan program inovasi dari Puskesmas Oeolo dengan sasaran seluruh ibu hamil di seluruh wilayah di Kecamatan Musi.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Pose penyerahan PMT kepada ibu hamil Desa Oetulu oleh Kadis Kesehatan Kabupaten TTU, Camat Musi dan Kepala Puskesmas Oeolo, Sabtu, 29 Juni 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Puskesmas Oeolo mengambil langkah inovatif tekan angka prevalensi stunting di Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT.

Kepala Puskesmas Oeolo dan jajaran menggelar kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil di wilayah Desa Oetulu, Sabtu, 29 Juni 2024.

Desa Oetulu yang merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Musi ini menjadi sasaran kegiatan PMT. Momentum Ketua PMT tersebut, dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Camat Musi dan Kepala Puskesmas Oeolo.

Kegiatan ini merupakan program inovasi dari Puskesmas Oeolo dengan sasaran seluruh ibu hamil di seluruh wilayah di Kecamatan Musi.

Saat diwawancarai, POS-KUPANG.COM, Minggu, 30 Juni 2024, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Robertus Tjeunfin mengatakan, dirinya melaksanakan inspeksi langsung terhadap realisasi penekanan angka prevalensi stunting.

Pada kesempatan itu, Dinas kesehatan juga, kata Robertus, turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung paket layanan yang diberikan kepada sasaran yang menggunakan dana desa.

Pasalnya, berdasarkan data, penurunan angka stunting di Kabupaten TTU tidak menunjukkan angka signifikan.

"Sehingga kita turun ke lapangan dan mengevaluasi paket layanan yang diberikan oleh pemerintah kepada sasaran," ujarnya.

Berdasarkan hasil inspeksi tersebut, paket layanan kepada sasaran sudah sesuai.

Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah menu yang disediakan Dinas Kesehatan dalam hal ini puskesmas sudah sesuai dengan sasaran yang ada dan bisa langsung menyentuh sasaran.

Efisiensi dalam pemberian PMT dalam paket layanan disesuaikan dengan anggaran. Di sisi lain, paket layanan juga harus disesuaikan dengan usia anak dan tidak diberikan secara umum.

Baca juga: Camat Musi Berikan Pesan Penting dalam Momentum Peringatan Hardiknas di Perbatasan RI-RDTL

Apabila penyerahan paket layanan disesuaikan dengan usia anak, Robert meyakini akan berjalan efektif. Pasalnya, anak usia 0 hingga 6 bulan tidak mungkin diberikan makanan. Namun, diberikan ASI eksklusif. 

Sedangkan menu makanan yang diberikan kepada anak, harus memenuhi unsur sumber tenaga, sumber protein, Zat pembangun dan zat pengatur yang penting untuk pertumbuhan anak.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Oeolo, Egidius Elu mengatakan, kegiatan PMT kepada ibu hamil ini merupakan salah satu program yang dicetuskan Puskesmas Oeolo. Program ini dilaksanakan dengan sasaran seluruh wilayah kerja Puskesmas Oeolo.

Ia berharap, kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan secara berkelanjutan hingga tahun depan. Kegiatan ini menjadi stimulan dan awal bagi mereka.

"Sehingga ini menjadi bahan pertimbangan untuk kita untuk melihat perkembangan pada tahun 2025 mendatang," ujarnya.

Jika pada tahun 2025 mendatang program ini menunjukkan perkembangan positif maka, besar harapan mereka pemerintah kecamatan dan pendamping desa bisa memasukkan program ini dalam kegiatan rutin. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved