Pilgub NTT
Peluang Gerbong Koalisi Setelah PDI Perjuangan Tugaskan Ansy Lema di Pilgub NTT
Dengan penugasan Ansy Lema oleh PDI Perjuangan, kini peta poros koalisi mulai tersingkap.
Menurut dia, surat tugas hanya diberikan kepada Ansy Lema. Budaya PDI Perjuangan memang tidak seperti itu. Cen Abubakar menegaskan, sekalipun kondisi itu, semua kader PDI Perjuangan NTT tetap solid. “PDIP partai disiplin,” ujarnya.
Dia menjelaskan, konteks surat tugas diberikan ke penerima surat tugas untuk melakukan penghimpunan kekuatan internal maupun membangun komunikasi dengan partai lainnya.
Rekomendasi, kata dia, akan diberikan kepada penerima dan akan dilakukan kerja bersama partai. Penyerahan rekomendasi juga dilakukan oleh DPP. Berbeda dengan surat tugas yang boleh diberikan oleh DPD atau tingkat Provinsi.
"Surat tugas dia wajib melaksanakan konsolidasi di tingkat struktural. Kalau sudah menerima rekomendasi, baru konsolidasi itu dilakukan partai dan penerima rekomendasi," kata dia.
Untuk diketahui, Ansy Lema dan Emi Nomleni dalam survei Charta Politika periode Mei 2024, memiliki presentasi pengenalan oleh pemilih di atas 50 persen dan tingkat kesukaan pemilih di atas 90 persen. Bahkan ketika pengujian elektabilitas antara Ansy Lema dan Melki Laka Lena, Cagub Golkar, hanya selisih hampir 6 persen.
Ansy Lema, dalam simulasi dua nama untuk elektabilitas Cagub mengantongi 33,8 persen dan Melki Laka Lena 39, 4 persen. Elektabilitas Ansy Lema berada tipis di politikus senior Beny K Harman dan melampaui Fary Francis.
Selain dua tokoh ini, terdapat kader PDI Perjuangan lainnya yakni Kornelis Kodi Mete. Bupati Sumba Barat Daya dua periode itu menjadi Cagub PDI Perjuangan lainnya. Sementara itu, nama Herman Hery maupun Hugo Parera, juga menguat di tubuh PDI Perjuangan sebagai bakal Cagub NTT.
Terdapat juga beberapa kandidat diluar PDI Perjuangan seperti Orias Moedak, yang pada Pilpres 2024 menjadi bendahara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. PDI Perjuangan menjadi pendukung utama paslon Pilpres nomor urut tiga itu.
Orias dan pasangannya Sebastian Salang mendaftar ke PDI Perjuangan NTT. Ada pula nama Frans Aba. Dosen pada Universitas Atma Jaya itu berlatar belakang aktivis dari GMNI. Ia juga punya kedekatan dengan PDI Perjuangan, jika ditilik dari rekam jejaknya.
PAN NTT Belum Bersikap
Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) belum memutuskan arah dukungan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT. Ketua DPW PAN NTT Ahmad Yohan mengatakan, sejauh ini komunikasi PAN ke semua partai.
"Ini kerja sama yang nyata dan sering kami lakukan dengan Pak Melki Laka Lena. Dengan bu Emi juga sering. Tadi diskusi bagaimana PAN dengan Golkar, PDIP, PKB dengan hampir semua partai. Belum mengarah sampai keputusan. Karena itu kewenangan DPP," katanya, Selasa (25/6).
Anggota DPR RI itu mengaku, komunikasi yang dilakukan itu semata membentuk koalisi agar mendorong kader terbaik memimpin NTT lima tahun ke depan.
Pertarungan para kandidat itu, menurut dia, harus menghindari fitnah atau saling menjelekkan lawannya politik.
Ia menegaskan, bila Koalisi Indonesia Maju (KIM) berpeluang dijalankan ke daerah, maka koalisi itu dijalankan. Namun, ia melihat dengan segala kondisi tiap daerah.
"Kalau bisa dibangun, kita bangun. Tapi kita tentu akan melihat. Karena dinamika di masing-masing kabupaten/kota, beda," katanya.
PAN sangat mendengar aspirasi dari pengurus di semua tingkatan mengenai arah dukungan maupun koalisi. Di level Pilgub, Ahmad Yohan mengaku belum ada keputusan apapun. Semua masih melakukan komunikasi.
"Ini gerakan. Mari bersama-sama untuk berpikir membangun daerah kita. Bikin koalisi yang kira-kira memenangkan kader terbaik agar daerah kita maju," kata Ahmad Yohan.
PAN NTT, kata dia, juga dalam kesempatan ini menegaskan soliditas mendukung Ketua Umum Zulkifli Hasan untuk kembali menjabat sebagai pimpinan PAN.
Ahmad Yohan mengaku dirinya akan melaporkan perkembangan Pilkada dari NTT dalam beberapa waktu dekat. Dalam agenda Rapimda itu, tim desk Pilkada daerah melapor ke DPW terkait dengan kondisi di tiap daerah. (ian/fan/aca)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.