Pilgub NTT

Peluang Gerbong Koalisi Setelah PDI Perjuangan Tugaskan Ansy Lema di Pilgub NTT

Dengan penugasan Ansy Lema oleh PDI Perjuangan, kini peta poros koalisi mulai tersingkap.

Editor: Ryan Nong
KOMPAS.COM
Ilustrasi koalisi partai 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - PDI Perjuangan memberi penugasan kepada anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema untuk maju sebagai calon Gubernur NTT pada Pilgub 2024 mendatang.

Namun, PDI Perjuangan melalui DPP juga memberi penugasan kepada Ansy untuk membangun komunikasi dengan calon wakil gubernur serta partai koalisi dalam waktu dua pekan. 

Dengan penugasan Ansy Lema oleh PDI Perjuangan, kini peta poros koalisi perlahan mulai tersingkap. Beberapa nama yang "tampak mendapat" restu tunggal dari partai untuk maju sebagai nomor satu di NTT juga telah diketahui publik. 

Baca juga: News Analysis Ansy Lema dapat SK PDI Perjuangan Maju Pilgub NTT, Pengamat: Butuh Energi Lebih

Melki Laka Lena menjadi figur yang sejak awal konsisten disiapkan Golkar sebagai calon gubernur. Sementara itu, Nasdem memberi rekomendasi tunggal kepada Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu. Nasdem juga merekomendasikan Gerindra sebagai mitra koalisi. 

Sementara itu, Johny Asadoma juga mendapat rekomendasi dari PSI sebagai calon gubernur.     

Pengamat politik Undana Kupang, Yohanes Jimmy Nami menyebut bahwa kemunculan Ansy Lema akan membentuk polarisasi dalam peta politik di NTT.  

"Pasca ditetapkannya Ansy Lema sebagai cagub oleh PDIP melalui SK DPP tentu akan ada polarisasi dalam peta politik NTT, termasuk juga grouping atau bangun koalisi yang akan terbentuk," ungkap Jimmy Nami.

Pengamat Politik Undana Kupang NTT, Yohanes Jimmy Nami
Pengamat Politik Undana Kupang NTT, Yohanes Jimmy Nami

Dia menyebut, berpeluang dua skenario terbentuknya gerbong koalisi untuk Pilgub NTT 2024. Gerbong koalisi yang kini saling tarik menarik. 

Skenario pertama, kata dia, jika hanya 2 gerbong yang bertarung yakni gerbong Ansy Lema dengan sokongan utama PDI-P dan gerbong Melki Laka Lena dengan sokongan Golkar, maka sangat mungkin terjadi eskalasi politik Pilpres 2024 landing pada pilgub NTT dengan warna gerbong yang sama. Sementara itu, skenario kedua, jika muncul 3 gerbong, maka akan ada gerbong lain yang menjadi alternatif.

"Koalisi akan sangat ditentukan oleh konstalasi politik NTT dan chemistry antar parpol di daerah," kata dia.

Konfigurasinya, kata dia, bisa menjadi Ansy Lema dengan PDIP, PKB, Perindo, PPP serta Melki Laka Lena dengan Golkar, PAN, PSI, Hanura. Selanjutnya Sion Petrus Kamlasi dengan Nasdem, Gerindra, dan PKS.

"Konsolidasi akan semakin menguat ketika semua pasangan calon sudah mendapatkan SK DPP dan sudah memastikan pasangan calon wakil gubernur," pungkas Jimmy Nami. 

Ansy Ditugaskan PDIP

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan telah menetapkan Yohanes Fransiskus Lema, S.IP, M.Si atau Ansy Lema maju di Pilgub NTT. Selain Ansy, DPP juga menetapkan tujuh calon untuk Pilkada tingkat kabupaten/kota di NTT.

Penugasan Ansy Lema ini diketahui dari surat DPP PDIP tertanggal 25 Juni 2024 yang ditandatangani, Ketua DPP Bambang Wuryanto dan Sekjen Hasto Kristiyanto. Surat tersebut diperoleh Pos Kupang, Rabu (26/6).

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved