Liputan Khusus
News Analysis Ansy Lema dapat SK PDI Perjuangan Maju Pilgub NTT, Pengamat: Butuh Energi Lebih
Pengamat politik Undana Kupang, Yohanes Jimmy Nami menyebut Ansyl Lema yang ditugaskan DPP PDI Perjuangan menjadi calon gubernur NTT membutuhkan energ
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat politik Undana Kupang, Yohanes Jimmy Nami menyebut Ansyl Lema yang ditugaskan DPP PDI Perjuangan menjadi calon gubernur NTT membutuhkan energi lebih. Berikut ulasannya.
Saya sering mengkritik parpol yang tidak fungsional dalam menjalankan fungsi dan perannya dalam memproduksi kader sebagai pemimpin. Penting mengedepankan institusionalisasi parpol.
Agak lain memang praktik parpol sekarang, tokoh politik diberikan SK lalu seolah-olah dibiarkan melakukan lobi-lobi dan manuver politik sendiri untuk menggalang dukungan partai lainnya atau publik.
Baca juga: Lipsus - Ansy Lema Mundur dari DPR RI, Siap Bertarung di Pilgub NTT
Seharusnya kader tidak lebih besar dari parpol, oleh karena itu parpol harusnya bergerak secara organisatoris struktur untuk menawarkan tokoh politik yang ideal menurut ideologi parpol tersebut baik kepada parpol lainnya maupun kepada masyarakat.
Misalnya saja ada evaluasi, ya bukan tokohnya saja yang dievaluasi tapi juga akselerasi parpolnya juga dipertanyakan.
Menurut saya memang tantangan terberat Ansy Lema ya konsolidasi internal, karena Ansy Lema bukan lahir dari struktur partai PDIP. Dia butuh energi yang lebih besar lagi untuk merapikan gerakan organisasi PDIP NTT menuju pilgub 2024.
Belum lagi dinamika yang terjadi secara internal yang disebabkan adanya tokoh lainnya, misalkan Emi Nomleni dalam PDI-P yang juga bermanuver menuju Pilgub. Jangan sampai energinya malah terkuras hanya karena itu.
Ansy Lema berpeluang cukup besar karena aktifitas politiknya mudah dipotret publik NTT, disamping memang kerja-kerja politik yang menghadirkan cukup banyak program yang relate dengan mitra kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan publik NTT.
Selain itu jga didukung oleh partai besar PDIP, punya basis tradisional dan sudah beberapa periode pegang palu DPRD Provinsi NTT.
Jika Ansy Lema sudah memegang SK tentunya Emi Nomleni akan mendapatkan tugas lainnya. Saya tidak begitu yakin apakah PDIP berani melakukan exercise untuk memadu paket Ansy Lema/Emi Nomleni menuju pilkada 2024.
Dalam politik peluang selalu ada, sekecil apapun bisa menjadi modal kemenangan jika di-manage dengan baik melalui program maupun SDM parpol yang punya kualifikasi baik.
Bagi Ansy Lema tentu butuh evaluasi terhadap ruang politiknya selama menjadi anggota DPR RI, pola komunikasi politik juga perlu sentuhan baru. Karena ruang kontestasi yang bergeser dari legislatif menuju eksekutif, tentu membutuhkan banyak transformasi. Selain itu, energi lainnya melalui dukungan partai koalisi jga konsolidasi internal PDIP menjadi syarat utama.
SK baru kunci masuk, banyak tahapan lainnya yg mesti terkonsolidasi jika mau meraih kemenangan, harus solid tidak ada tawar menawar. (fan)
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.