Liputan Khusus
Lipsus - Sehari Dua Kapal Alami Kecelakaan di Kawasan Wisata Premium Labuan Bajo NTT
Kedua kapal naas itu, masing-masing Kapal Motor Budi Utama dan KM Hancur Karena Hobi 02.
Rinciannya, turis Jepang 3 orang, China 4, Inggris 2, Vietnam 2, Amerika 2, Malaysia 1, Prancis 1, dan Peru 1 orang. Semua turis itu dilaporkan selamat, sementara 1 anak buah kapal (ABK) mengalami luka bakar, 3 lainnya luka ringan hingga sesak nafas.
Insiden terbaru terjadi pada Sabtu 22 Juni 2024, Kapal wisata Budi Utomo dan Kapal 'Hancur Karena Hobi' terseret arus kencang di perairan selatan Pulau Padar TN Komodo. Dua kecelakaan itu terjadi pada hari yang sama.
Usai dua kecelakaan itu KSOP Labuan Bajo langsung mengeluarkan Notice To Mariner (NTM) dan Broadcast Securite kepada kapal-kapal yang berlayar disekitar perairan Padar dan Pulau Komodo sebagai antisipasi kecelakaan pelayaran.
Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Manggarai Raya, Evodius Gonzomer mengaku heran kecelakaan kapal terus berulang di kota pariwisata itu.
Kecelakaan berulang ini berdampak buruk bagi citra pariwisata Labuan Bajo. Evo berpendapat, kejadian kecelakaan seperti ini sebetulnya bukan hanya semata karena faktor alam, tetapi juga pada kapten kapal.
"Wisatawan pasti takut karena tidak adanya jaminan keselamatan yang memadai di pihak angkutan wisata. Ini terjadi sudah berkali-kali, terus terang kami juga bingung mau komen apa lagi, entah apa yang terjadi kami juga belum tahu pasti. Kami tetap berharap semoga kita semua harus waspada dalam menjalani kapal," ungkap Evo.
Kecelakaan Turun
KSOP Kelas III Labuan Bajo mengklaim bahwa kasus kecelakaan pelayaran di Labuan Bajo secara rasio dari 2021 hingga 2023 terus menurun. Di tahun 2023, angka kecelakaan pelayaran berada di angka 0,036 persen.
Kepala KSOP Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto menerangkan kecelakaan pelayaran secara rasio di Labuan Bajo tahun 2021 berada di angka 0,048 persen turun menjadi 0,036 persen di 2023.
Rasio yang dimaksud Stephanus adalah perbandingan jumlah Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan KSOP dan jumlah kecelakaan kapal yang terjadi.
"Di Labuan Bajo saat low season itu bisa 80 kapal berangkat, kalau peak season 150. Dari total seluruh SPB yang dikeluarkan KSOP dibanding total jumlah kecelakaan yang terjadi, itulah yang namanya rasio kecelakaan kapal. Dari tahun 2021 sampai 2023 sudah mengalami penurunan dari 0,048 persen sekarang 2023 0,036 persen," katanya belum lama ini.
"Artinya dalam 100 ribu pemberangkatan SPB hanya kurang dari empat kapal yang mengalami kecelakaan. Itu pun tidak ada korban jiwa," katanya lagi.
Kendati demikian, kata Stephanus, pihaknya tak berpuas diri upaya mitigasi untuk menekan angka kecelakaan pelayaran termasuk kapal wisata di Labuan Bajo terus dilakukan bekerjasama dengan stakeholder terkait.
Hariyanto, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menambahkan, tingkat kecelakaan pelayaran di Labuan Bajo berada di bawah 1 persen.
Karena itu ia meminta media untuk tidak menarasikan pemberitaan secara berlebihan, namun bertumpu pada data. Menurutnya media adalah garda terdepan untuk menciptakan suasana kondusif di Labuan Bajo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.