Berita NTT
Akademisi Undana Hamzah Wulakada Sebut Praktek Sistem Zonasi PPDB Belum Berjalan Normal
Kedua, adanya dukungan dari masyarakat. Kita harus berpikir positif bahwa pemerintah dan sekolah sudah menjalankan fungsinya.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di kawasan urban berlaku sistem zonasi. Tetapi realitanya sistem ini tidak berlaku normal. Masih banyak yang melanggar batas-batas zonasi tersebut.
"Kita memastikan sekolah-sekolah swasta punya daya dukung seperti Sumber Daya Manusia (SDM), dan fasilitas yang standar dengan sekolah-sekolah pemerintah," ujar Akademisi Undana, Dr. Hamzah H. Wulakada, Rabu 19 Juni 2024.
Menurut Hamzah Wulakada, selain itu penjadwalan pendaftaran sekolah negeri diatur, agar penerimaannya transparan. Kita bersyukur sekarang sudah by system, tetapi di kabupaten-kabupaten belum berlaku mekanisme itu. Untuk sekolah di pinggiran, agak sulit.
Jalur-jalur pendaftaran ini selain zonasi ada juga afirmasi, nah ini standarisasinya harus dipertegas. Kita bisa melibatkan publik, di dalam fungsi pengawasannya.
"Kita berharap sekelas Kota Kupang tidak hanya zonasi saja, ada baiknya transportasi disimulasikan untuk siswa karena kedepannya akan bagus untuk sistem jangka menengah, dan jangka panjang," katanya.
Dijelaksn, zonasi ini terkait dengan keterjangkauan ke sekolah, persaingan, dan kredibilitas sekolah.
Kalau dilihat sebagai rutinitas tahunan, maka yang harus dipikirkan beberapa hal, yakni Pertama, bagaimana mendorong sekolah swasta atau sekolah negeri yang masih pemula agar gencar melakukan akreditasi.
Karena orang memilih sekolah bukan hanya soal jarak tetapi juga ingin anaknya mengenyam pendidikan di sekolah yang berkualitas. Kualitas ini, parameternya ada di akreditasi sekolah.
Kedua, adanya dukungan dari masyarakat. Kita harus berpikir positif bahwa pemerintah dan sekolah sudah menjalankan fungsinya.
Mungkin ada kendala sehingga belum menjangkau sampai ke lini bawah, dan ada sekolah tertentu yang tidak didukung dengan fasilitasnya.
Baca juga: Ombudsman NTT Temukan Sejumlah Kendala di Hari Pertama PPDB
Pada hematnya dukungan dari orang tua, bisa menopang kapasitas anak meskipun di sekolah pinggiran tetapi punya prestasi yang baik.
Ketiga, pemerintah harus berpikir agar setiap tahunnya tidak dihadapkan dengan hiruk-pikuk persoalan yang sama. Semua siswa boleh memilih sekolah di mana saja, karena semua sekolah sudah punya daya dukung yang bagus baik di perkotaan maupun di pinggiran. (cr19)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.