Pilgub DKI Jakarta

Kaesang Pangarep Dinilai Belum Layak Maju di Pilkada Serentak 2024

Kaesang Pangarep dinilai belum layak untuk maju di Pilgub DKI Jakarta tahun 2024 ini. Apalagi Kaesang diduetkan dengan Anies Baswedan.

Editor: Frans Krowin
INSTAGRAM PSI
BELUM LAYAK – Kaesang Pangarep dinilai belum layak untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, pimpin PSI saja belum bisa menjadikan partai itu lolos ke Senayan. 

POS-KUPANG.COM – Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi dinilai belum layak untuk maju di Pilgub DKI Jakarta tahun 2024 ini. Apalagi Kaesang dipasang-pasangkan dengan Anies Baswedan untuk perhelatan demokrasi 2024 ini.

Pandangan tersebut disampaikan Komunikolog Emrus Sihombing, ketika dikonfirmasi soal pandangannya tentang wacana mengenai Kaesang yang juga Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) maju dalam Pilkada Serentak 2024 ini.

Emrus Sihombing mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia itu belum layak maju dalam Pilgub DKI Jakarta.

Hal itu, lanjut dia, bukan hanya soal faktor usia tetapi juga karier politik Kaesang yang belum terlihat di blantika politik Indonesia. Kendati pun saat ini Kaesang merupakan nakhoda PSI.

“Kaesang itu belum punya rekam jejak yang bisa dijadikan sebagai portofolio. Bahwa dia itu putra Presiden Jokowi tetapi ketika memimpin PSI, ternyata partai itu belum bisa juga lolos ke Senayan. Itu artinya sosok Kaesang belum teruji,” ujarnya.

"Kalau PSI masuk ke Senayan, kita beri jempol dong kepada Kaesang. Tetapi ini kan yang bersangkutan tidak mampu membawa PSI masuk ke Senayan. Jadi belum layak maju di Pilgub DKI Jakarta," kata Emrus, Selasa 18 Juni 2024.

Menurut Emrus, kalau memang Kaesang ingin mengikuti ajang Pilkada, seharusnya tak langsung bertarung di Jakarta yang menjadi medan pertempuran terpanas di Tanah Air.

"Kalau dia mau silakan bisa jadi walikota atau bupati. Jangan terllau dipaksakan karena ini bagaimana nanti warga Jakarta bisa sejahtera dan kalaupun mau maju harusnya Kaesang maju dengan kekuatan politik sendiri," kata Emrus.

Lebih lanjut, Emrus pun heran dengan munculnya wacana Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep duet dengan dua nama jagoan di Pilkada Jakarta 2024.

Diketahui, nama putra bungsu Presiden Jokowi diwacanakan untuk menjadi cawagub dari Ridwan Kamil hingga Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.

"Jadinya seolah-olah Kaesang ini sosok yang dalam tanda kutip gadis cantik yang harus mendampingi dua kandidat yang memiliki kesempatan menang," kata Emrus.

Menurut Emrus, mencuatnya wacana Kaesang bakal duet dengan Anies atau Ridwan Kamil memang menguntungkan Ketum PSI itu karena namanya terus disebut dalam radar di Pilkada Jakarta 2024. 

PDIP Sindir Kaesang

DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta merespon adanya isu Anies Baswedan yang bakal diduetkan dengan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep untuk ajang Pilkada Jakarta November 2024 mendatang.

PDIP Jakarta yang juga mendukung Anies itu mengungkap fakta, bahwa Kaesang belum pernah memiliki pengalaman bekerja di lembaga pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif.

Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengaku, ogah berandai-andai soal kemungkinan Anies diduetkan dengan Kaesang.

Dia menyebut, warga Jakarta sangat berharap Pilkada memberikan manfaat sebesar-besarnya dengan melahirkan figur yang memang berkualitas memimpin Jakarta selama lima tahun.

“Seperti yang pernah saya sampaikan, untuk Jakarta ini perlu tokoh yang berpengalaman. Kalau Kaesang kan belum punya pengalaman apa-apa,” kata Pantas pada Minggu (16/6/2024).

Pantas lalu membandingkan Kaesang dengan Jokowi yang berpengalaman menjadi Wali Kota Surakarta periode 2005-2012, sebelum akhirnya menjadi Gubernur Jakarta.

Adapun Jokowi berhasil menjadi Gubernur Jakarta hingga Presiden RI karena menggunakan PDIP sebagai kendaraan politiknya.

“Itu kalau kita bandingkan dengan Jokowi, sudah teruji di Solo, karena teruji di Solo, kemudian kami angkat di DKI Jakarta. Di DKI Jakarta kinerjanya terlihat makin mantap, akhirnya jadi Presiden,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Pantas juga mengungkap fakta sekaligus menyindir Kaesang yang begitu mudahnya menjadi pemimpin sebuah partai politik (parpol) di Indonesia.

Diketahui, memerlukan berbagai pengalaman dan kematangan memimpin sebuah organisasi untuk menjadi Ketum partai.

“Nah, pengalaman seperti itu bisa juga menjadi pedoman bagi kita. Sementara Kaesang belum punya pengalaman apa-apa, baru tiga hari (bergabung dengan partai) langsung jadi Ketua Umum PSI,” ucapnya.

“Jadi belum punya rekam jejak yang layak untuk dinilai masyarakat. Sementara masyarakat butuh penilaian tentang orang yang akan mengusung amanat kedaulatan rakyat,” sambungnya.

Meski demikian, Pantas mengaku PDIP DKI Jakarta tidak bisa melarang pihak manapun untuk berpasangan dengan Anies Baswedan. Aplagi nuansa politik di Indonesia sangat berjalan dinamis dan bisa berubah di waktu terakhir pendaftaran pada Agustus 2024 mendatang.

“Ini kan masih sangat dinamis, karena sampai Agustus bisa saja terjadi apa-apa,” ucap anggota DPRD DKI Jakarta ini.

Pantas menambahkan, dalam sebuah koalisi parpol tentu ada mekanisme yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. PDIP tetap berkeinginan mengajukan kadernya, apalagi partai itu memperoleh kursi kedua terbesar di DPRD yakni 15 orang.

“Iya dalam komunikasi pasti ada take and give, ada komunikasi politik, termasuk juga pasangan. Itu pasti lah,” imbuhnya.

Hingga kini, DPD PDIP menyerahkan keputusan itu kepada DPP PDIP selaku pemegang kebijakan. Dia meyakini, DPP PDIP sudah membicarakan hal ini dengan berbagai parpol yang ada, termasuk PKB dan PKS yang sudah bertekad mendukung Anies Baswedan.

“Sekarang kan ranahnya sudah di DPP. Kami yakin komunikasi di tingkat pusat pasti terjadi lah. Di tingkat lokal kita sih selalu membangun komunikasi. Dengan Pak Hasbiallah (Ketua DPW PKB DKI Jakarta) juga kan sering ketemu juga. Pada waktunya nanti pusat yang akan memutuskan,” jelasnya.

Baca juga: Ahmad Syaikhu: Anies Tak Perlu Ikut Tes untuk Pilgub DKI Jakarta

Baca juga: Partai Pendukung Prabowo Minta PKS Siapkan Calon Wagub DKI Jakarta

 

Komentar Anies Soal Kaesang

Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjawab soal isu duet dengan Kaesang Pangarep di Pilgub Jakarta 2024.

Eks capres nomor urut 1 itu menegaskan, sampai saat ini belum membahas atau memilih sosok calon pendamping untuk bertarung di Pilkada 2024 yang digelar November mendatang.

Hal tersebut disampaikan Anies saat ditemui awak media usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat 14 Juni 2024.

"Saat ini belum ada pembahasan nama siapa pun juga dan menurut saya belum dan tidak penting membahas nama sekarang," jelas Anies.

Anies menekankan, saat ini jauh lebih penting untuk membahas atau merumuskan gagasan yang akan diusung pada Pilkada 2024.

Anies paham betul permasalahan Jakarta mulai dari persoalan kartu lanjut usia (lansia), Kampung Bayam, penerimaan siswa baru, dan harga bahan pokok.

"Pembahasan (nama) hari ini prematur, jadi nama a, b, c, d, e yang disodorkan enggak usah jadi keramaian itu belum ada pembahasan apa pun. Agenda besarnya harus dirumuskan menurut saya yang lebih penting bahas kampung bayam daripada membahas nama calon wakil gubernur," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak menutup opsi memasangkan Anies Baswedan dengan Kaesang Pangarep sebagai calon gubernur-wakil gubernur Jakarta di Pilkada 2024.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, buka suara terkait hal itu.

Menurut Adi, diduetkannya Anies-Kaesang dalam Pilkada DKI Jakarta hanyalah lelucon.

"Bagi saya, kalau soal Kaesang jadi wakilnya Anies, bagi saya ini semacam lelucon sebenarnya karena mustahil," kata Adi, Rabu 12 Juni 2024.

Adi menjelaskan bahwa duet Anies-Kaesang tidak mungkin terealisasi karena partai yang berkoalisi dengan PSI dan tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bakal melakukan perlawanan.

Adi mencontohkan Partai Gerindra yang menurutnya tidak nyaman ketika Kaesang menyatakan ingin berduet dengan Anies dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Pertama, dari segi partai-partai pendukung Prabowo-Gibran per hari ini kan terlihat tidak happy. Ketika ada isu Kaesang beberapa waktu lalu menyebutkan bakal berduet dengan Anies, partai seperti Gerindra kan terlihat tidak nyaman, tidak happy," jelas Adi.

Adi menilai, rasa tidak nyaman pasca Kaesang menyatakan ingin berduet dengan Anies juga terlihat dari sikap partai lain yang tergabung dalam KIM seperti PAN maupun Demokrat.

Adi juga menilai bahwa duet Anies-Kaesang semakin sulit ketika adanya sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adi menyebut bahwa Jokowi selalu menjadi sosok yang 'dipertarungkan' dengan Anies lantaran memiliki pandangan yang berbeda dalam dunia politik.

Dia juga menganggap, Kaesang merupakan 'replika politik' dari sang ayah. Sehingga, faktor-faktor inilah yang menjadikan duet Anies-Kaesang menjadi sulit atau mustahil untuk terealisasi.

Di sisi lain, Adi menilai wacana PKB untuk menduetkan Anies-Kaesang di Pilkada DKI Jakarta cuma menjadi cara partai pimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk mencairkan suasana politik saat ini.

"Ini menegaskan PKB itu ingin masuk ke semua kubu, masuk ke kekuatan politik agar tidak ada fragmentasi ekstrem yang saling berbenturan dalam Pilgub,” terang Adi.

Gibran Soal Wacana Duet Anies-Kaesang

Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo yang sekaligus juga sebagai Wakil Presiden terpilih menanggapi wacana duet Anies Baswedan dengan Kaesang Pangarep di Pilgub Jakarta.

Gibran menyebut, bagus dan mendoakan yang terbaik untuk semua calon yang diusung.

Dalam hal ini Gibran sangat mendukung dan merespons positif jika adiknya Kaesang berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Menurut Gibran, wacana menduetkan Kaesang dan Anies sebagai hal yang bagus.

Untuk itu Gibran juga mendoakan semua calon yang akan maju dalam pilgub.

Dilansir dari Kompas.com sebelumnya, wacana menduetkan Anies Baswedan dan Kaesang dilontarkan Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas.

PKB sudah mendeklarasikan mendukung Anies maju di Pilkada Jakarta.

Baca juga: Dipinang PKB, Anies Baswedan Pasti Diusung ke Pilgub DKI Jakarta

Baca juga: Ganjar Pranowo: Anies Bukan Kader PDIP, Jadi Harus Kita Bicara Dulu

Terkait hal itu Kaesang pun mengaku siap jika harus dipasangkan dengan Anies Baswedan mantan Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada Jakarta 2024.

Selain itu Kaesang juga menerangkan, calon wakil gubernur dari kader PSI juga berpotensi datang selain dari dirinya.

Dia mengatakan jika ada nama lain selainnya dirinya juga bisa diusung.

"Intinya kami terbuka dengan siapapun. Ini nggak terlepas bukan hanya saya aja ya nanti yang sebagai cawagub, kita masih ada Grace Natalie kita juga ada teman-teman yang lain kan. Tapi balik lagi dipasangkan dengan siapapun kita harus siap," terang Kaesang. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved