Breaking News

Kunjungan Paus Fransiskus

Paus Yohanes Paulus II Menatap Kagum Penari dan Penabuh Gong Waning di Maumere

Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu saat itu masih di bangku pendidikan calon imam di Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Dion DB Putra
DOK
Paus Yohanes Paulus II. Paus asal Polandia ini mengunjungi Maumere, Flores pada 11 dan 12 Oktober 1989. 

Perayaan ekaristi berlangsung meriah setelah melalui persiapan yang begitu luar biasa.

Bisa dibayangkan perayaan ekaristi dengan perpaduan inkulturasi, tari-tarian, anggota koor yang banyak dari para frater dan umat di Maumere. Suasana yang luar biasa, tapi juga begitu khusuk.

“Perayaan berlangsung sangat meriah. Umat antusias terlibat dalam perayaan. Khotbah-kotbahnya, saya tidak ingat lagi. Bapa Paus memimpin seluruh perayaan misa pakai Bahasa Indonesia. Dia menyanyi prevasi dalam Bahasa Indonesia. Menurut Dosen Liturgi STFK Ledalero, (Pater Bernadus Boli Udjan) perfect sekali,” kenang Mgr. Ewal lagi.

Selesai perayaan ekaristi, Paus Yohanes keluar dari sakaristi. Sudah diketahui kadang-kadang dia tidak mengikuti protokol. Dalam perjalanan itu dia bisa singgah bertemu satu dua orang untuk berjabatangan. Lewat di depan anggota koor, Paus menyalami mereka.

“Kita merasakan benar (keadaan saat itu). Perasaan yang sangat pribadi. Kami anggota koor ada di samping panggung (kanan). Di bagian depan ada para penari,” kata Mgr.Ewal Sedu.

Kenangan perayaan misa Paus juga diungkapkan Kons Saru. Saat itu, Kons masih duduk di bangku SMP. Bersama orangtua dan sanak famili, dia ke Maumere mengikuti perayaan misa bersama Sri Paus di Gelora Samador.

Tahun 1989, diakui Kons Saru menjadi tahun paling bersejarah. Dia menyaksikan langsung kedatangan Paus Yohanes Paulus II di Maumere.

“Seluruh sekolah diliburkan menyambut kedatangan Paus. Sejak pagi umat sudah mulai berdatangan. Kota Maumere sangat ramai,” kata Kons Saru.

Sepanjang jalan dipenuhi umat. Udara Kota Maumere teramat panas, tapi umat tetap berdesak-desakkan berada di sepanjang jalan menanti Paus lewat.

Ketika pesawat membawa Paus mendarat di bandara, cuaca Kota Maumere yang semula sangat terik berubah sejuk.

“Itulah membuat saya sangat terkesan dan tak pernah terlupakan. Banyak umat menangis, meluapkan kegembiraan menyambut kedatangan Paus II,” demikian Kons Saru. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved