Berita Sabu Raijua
Komunikasi Kunci Sukses Sabu Raijua Masuk Nominasi TPID Kabupaten Berprestasi 2024
pelaku usaha untuk mengendalikan harga komoditi tertentu misalnya beras yang kenaikan harganya cukup signifikan pada tahun lalu.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, SEBA - Selama ini ketika terjadi kelonjakan harga barang, hal pertama kali yang dilakukan pemerintah daerah Sabu Raijua adalah mengidentifikasi alasan melonjaknya harga barang.
Apakah kenaikan harga barang akibat kurangnya pasokan dari produsen atau hanya permainan atau spekulan para pelaku usaha?
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perindustrian dan Perdagangan, Lagabus Pian mengungkapkan kunci keberhasilan Kabupaten Sabu Raijua menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok dan mengantisipasi kelonjakan harga barang di pasaran adalah komunikasi.
Jika ditemukan akibat kurang pasokan maka, pemerintah daerah dan para pelaku usaha berkolaborasi untuk memasokan beras lebih banyak lagi untuk pemenuhan kebutuhan pasar di Sabu Raijua.
Baca juga: Banyak Kantor Desa di Sabu Raijua yang Tidak Layak
Apabila ditemukan kenaikan harga barang akibat spekulan pedagang maka pemerintah melakukan komunikasi dengan pelaku usaha untuk mengendalikan harga komoditi tertentu misalnya beras yang kenaikan harganya cukup signifikan pada tahun lalu.
Apabila tidak bisa dikendalikan maka biasanya pemerintah melakukan intervensi dengan menggelar Pasar Murah Bersubsidi. Sehingga harga beras tahun lalu tetap terkendali hingga akhir tahun.
Untuk 2024, Pemerintah Sabu Raijua dalam hal ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perindustrian dan Perdagangan terus melakukan langkah-langkah antisipatif.
Kemudian harus mengikuti perkembangan gejolak pasar yang disebabkan oleh kekurangan pasokan bahan pokok atau akibat spekulan pedagang.
Sehingga pemerintah bisa memberi alert atau peringatan untuk waspada apabila gejolak harga akibat kurangnya pasokan bahan pokok karena sebagai wilayah kepulauan faktor cuaca sangat mempengaruhi rantai pasokan bahan pokok dan harga barang di Sabu Raijua.
Keberhasilan mengendalikan inflasi ini juga tak lepas dari peran Bupati Sabu Raijua, Drs Nikodemus Rohi Heke yang selalu intens melakukan komunikasi efektif kepada para pelaku usaha sehingga bisa mengendarai harga barang-barang di Sabu Raijua. Harga barang boleh naik tetapi, jangan terlalu signifikan.
TPID Kabupaten Berprestasi
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 222 Tahun 2024, Sabu Raijua kembali meraih nominasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kabupaten Berprestasi Kawasan Nusa Tenggara-Maluku-Papua Tahun 2024.
Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus N Rihi Heke mengatakan, masuk nominasi merupakan sebuah prestasi bagi Pemda Sabu Raijua usai tahun sebelumnya menyabet nominasi dengan kategori yang sama.
Prestasi yang diraih Sabu Raijua tahun ini merupakan prestasi kolektif seluruh komponen masyarakat. Karena menurut Heke, inflasi merupakan persoalan ekonomi yang berhubungan dengan daya beli masyarakat sehingga tata kelolanya harus melibatkan banyak orang, walaupun leadernya ada pada pemerintah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.