Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 10 Juni 2024, “Berbahagialah"

Allah artinya orang  yang miskin baik secara jasmani maupun rohani dan yang menggantungkan diri seluruhnya pada kuasa dan kehendak Allah

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DOK-PK
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin 10 Juni 2024, “Berbahagialah" 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 10 Juni 2024, “Berbahagialah"

Br. Pio Hayon, SVD. Hari Senin Biasa Pekan X

Bacaan I:1Raj.17: 1-6

Injil: Matiius 5:1-12

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua.Tujuan hidup dari setiap kita adalah semoga kita bahagia. Maka setiap orang akan berusaha untuk bisa mencapai kebahagiaan itu. Maka tak jarang banyak orang akan berbuat apa saja untuk mencapainya.

Namun tidak semua orang akan memperolehnya bahkan ada orang yang menggunakan berbagai macam cara walaupun itu melanggar aturan demi mencapai kebahagiaannya.

Istilah yang biasa adalah “main tikung saja” atau jalan pintas untuk mencapai kebahagiaan. Orang bisa menghalalkan cara apa saja demi kebahagiaan dan itu salah. Karena kebahagiaan yang sempurna itu lahir dari sebuah ketulusan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini, secara liturgi kita memasuki hari Senin pekan biasa ke X. Kita disuguhkan lagi dengan bacaan yang mengajak kita untuk tahu mengucapkan syukur agar kita bisa memperole kebahagiaan.

Dalam bacaan pertama, kisah Nabi Elia yang bisa berbicara dengan Yahwe tentang tugas yang akan dikerjakannya. Karena tugasnya yang utama adalah menjadi pelayan Allah nenek moyangnya, Allah Israel.

Kebahagiaannya yang terbesar adalah dengan setia melayani Allah dan melaksanakan semua perintahNya dan yang ditugaskan kepadanya.

Saat Elia datang menghadap raja Ahab  dia berkata: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel yang kulayani, tidak akan ada embun pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan.”

Elia dengan berani menyampaikan ramalan ini kepada raja tanpa takut akan mendapat marah dari raja karena dia percaya akan Allah yang  telah memintanya untuk menyampaikan kabar ini kepada raja Ahab yang  salah menggunakan kekuasaannya dan itu tanda kutukan dari Tuhan. Dan benar itu terjadi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved