Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 9 Juni 2024, "Menjadi Saudara-saudari Yesus"
Tuhan menghukum manusia, tetapi serentak menjanjikan Penyelamat, dalam diri seorang keturunan Hawa yang kelak akan meremukkan kepala Si Ular.
Oleh: RP Leo Kleden SVD
MINGGU BIASA 10
Kej 3: 9-15
2Kor 4: 13-18, 5: 1
Mrk 3: 20-35
1. Bacaan Pertama berkisah tentang manusia pertama yang jatuh dalam dosa atas bujukan Si Ular.
Tuhan menghukum manusia, tetapi serentak menjanjikan Penyelamat, dalam diri seorang keturunan Hawa yang kelak akan meremukkan kepala Si Ular.
2. Dalam Bacaan Kedua Rasul Paulus menegaskan inti iman kristiani akan Kristus yang telah wafat dan bangkit untuk menebus kita. Maka kita pun berjuang dengan tabah dalam penderitaan sambil menantikan hidup baru yang dijanjikan Tuhan di tempat kediaman abadi.
3. Injil berkisah tentang Yesus yang melayani orang banyak, sehingga makan pun Ia tidak sempat. Waktu sanak keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka menganggap: "Ia tidak waras lagi". Maka mereka datang hendak membawa Dia pulang.
4. Waktu itu Yesus sedang duduk di tengah kerumunan orang banyak, bersoal jawab dengan para ahli taurat. Sanak keluarga tidak bisa bertemu dengan Dia. Maka orang menyampaikan pesan:
"Ibu dan saudara2-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau".
Jawab Yesus: "Siapa Ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?" "Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku".
5. Firman ini mengajar kita bahwa persaudaraan sejati dengan Yesus tidak didasarkan pada hubungan darah-daging, melainkan hubungan rohani atas dasar iman, yaitu mereka yang melakukan kehendak Allah: "Inilah ibuku dan saudara-saudari-Ku".
6. Dalam pelayanan-Nya itu Yesus menyembuhkan banyak orang sakit, termasuk menyembuhkan orang yang kerasukan setan.
Tetapi para ahli taurat yang dengki mengatakan bahwa "dengan kuasa Beelzebul penghulu setan Ia mengusir setan".
Ucapan ini adalah tanda ketegaran hati orang yang tidak mau melihat penyelamatan dari Allah melalui karya Yesus. Inilah yang dimaksudkan Yesus dengan "penghujatan terhadap Roh Kudus", suatu dosa yang tak terampuni, justru karena orang yang tegar hati tidak mau bertobat.
7. DOA:
+ Tuhan, bimbinglah kami dalam terang iman dan sucikanlah kami dengan rahmat Roh Kudus menjadi anak-anak Allah, saudara-saudari Yesus.
Jangan biarkan kami tegar hati melawan bimbingan Roh Kudus, agar kami senantiasa setia menjadi umat yang terbakti kepada-Mu saja, Allah kami sepanjang segala masa. Amin
Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu.
P. Leo Kleden SVD
(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Kenapa Dendam Tetap Tersimpan di Hati?" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Penguasa: Privilese, Reputasi Lebih Penting" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Kepala Yohanes Pembaptis" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, “Berjaga-jagalah” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Siaga untuk Selalu Berbuat Baik" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.