Longsor Ende
Kisah Pilu Longsor di Ende, Jerry Kini Hidup Sebatang Kara
Ayah kandungnya bersama ibu tiri serta dua saudari perempuan tiri Jerry harus pergi untuk selamanya dengan cara yang mengenaskan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE - Tatapan kosong terlihat di mata Agusti Jerry Ratu (19) saat melihat empat jenazah orang-orang tercintanya terbujur kaku di kamar jenazah RSUD Ende.
Kaget dan seolah tak percaya tentu dirasakan anak kandung almarhum Bernadus Bata (55), korban tewas tertimbun longsor di Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Jumat, 7 Juni 2024 pagi sekira pukul 06.00 Wita bersama satu keluarga.
Ayah kandungnya bersama ibu tiri serta dua saudari perempuan tiri Jerry harus pergi untuk selamanya dengan cara yang mengenaskan. Sakit, itu pasti yang dirasakan Jerry saat itu.
Kondisi shock Jerry terlihat jelas saat diminta menandatangani surat pernyataan agar urusan pemakaman keempat jenazah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Ende.
Bingung, sedih, sakit dan dengan tangan gemetar, Jerry membubuhkan tanda tangan agar keempat orang tercintanya, ayah kandung, ibu tiri dan dua saudari perempuan tiri di urus oleh pemerintah setempat. Dia tak bisa berbuat banyak, dia sebatang kara kini.
Kisah Agusti Jerry Ratu (19) seolah terulang, pasalnya lima tahun lalu tepatnya tahun 2018 lalu, adik perempuan kandungnya, Florensia Ratu tewas tenggelam di Muara Nanganesa. Air mata Jerry seolah tak pernah kering.
"Kaget, sedih, sakit sekali kaka," hanya itu yang keluar dari mulut Jerry saat diwawancari POS-KUPANG.COM di rumah duka di Woloweku, Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Sabtu, 8 Juni 2024 usai acara pemakaman empat korban tewas akibat longsor.
Saat kejadian, Jerry mendapat kabar dari rekannya, dia lalu bergegas ke rumah orang tuanya, namun setibanya di lokasi kejadian, hanya empat tubuh lemah terbujur kaku dalam satu kelambu yang disaksikan Jerry.
"Kosong, sakit, kaget, saya tidak tahu mau buat apa," ujarnya hanya sesingkat itu.
Terakhir bertemu ayah kandungnya dan ibu tiri serta dua saudari perempuan tiri pada Kamis, 6 Juni 2024. Tidak ada pesan khusus dari sang ayah atau ibu tiri, hanya Jerry sempat menggendong saudari tirinya Echa yang masih berusia 1,5 tahun yang kini telah tiada.
Saat digendong kakak tirinya, Echa terlihat bahagia seperti biasanya.
Agusti Jerry Ratu (19) dan Florensia Ratu (alm) adalah anak kandung almarhum Bernadus Ratu dari istri yang pertama, sedangkan Maria Avika Wonga (7) yang juga merupakan korban tewas akibat longsor di Rewarangga Selatan merupakan anak kandung dari
Henderika Wonga dan Echa (1,5) merupakan buah hati dari Bernadus Bata dan Henderika Oka.
Bernadus Bata yang berasal dari Dusun Mondo, Desa Ngaluroga, Kecamatan Ndona Timur dan Hendrika Oka yang berasal dari Desa Wololele A, Kecamatan Lio Timur diketahui berstatus belum menikah secara administratif.
Baca juga: Pemkab Ende Bakal Upayakan Bansos Untuk Ahli Waris Sembilan Korban Bencana Alam
Bernadus Bata bersama istri dan dua anaknya Maria Avika Wonga (7) dan Echa (1,5) tinggal di sebuah rumah berukuran 3x4 meter yang terbuat dari gedek (belahan bambu) dan berdinding seng.
Ahli Waris Korban Bencana Alam di Ende Terima Santunan Rp 15 Juta dari Kemensos, Jerry Rp 30 Juta |
![]() |
---|
Empat Jenazah Korban Longsor di Ende Dimakamkan Satu Liang Lahat |
![]() |
---|
Kurun Waktu Dua Bulan Terakhir Tercatat 9 Warga Ende NTT Tewas Tertimbun Longsor |
![]() |
---|
Curah Hujan Tinggi, BPBD Ende Imbau Warga yang Tinggal di Perbukitan Segera Mengungsi |
![]() |
---|
Longsor Kembali Terjadi di Desa Wolotopo Timur Ende |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.