Berita NTT
Capaian Program BISA di Nusa Tenggara Timur untuk Pencegahan Stunting
International Nutrition bersama dengan Save the Children menerapkan program Better Investment for stunting Alleviation (BISA)
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Organisasi berbasis gizi, Nutrition International bersama dengan Save the Children menerapkan program Better Investment for stunting Alleviation (BISA) pada Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kupang-NTT.
Kolaborasi itu mewujudkan capaian dalam rangka pencegahan stunting di NTT. Sejak 2019, dua lembaga ini melaksanakan program kesehatan berbasis pola perilaku maupun tingkatan lain.
Regional Communication Manager Nutrition International Jigyasa Nawani mengatakan, terdapat beberapa capaian yang diperoleh dari program BISA itu. Ia menyebut BISA merupakan proyek terpadu yang berfokus pada intervensi gizi spesifik dan sensitif, yang diinisiasi oleh Nutrition stunting dan Save the Children.
BISA dilaksanakan di empat kabupaten yakni kabupaten Sumedang dan Bandung Barat pada Provinsi Jawa Barat. Kemudian, di TTU dan Kabupaten Kupang, NTT.
"BISA mencakup intervensi yang terbukti memberikan dampak besar selama 1.000 hari pertama kehidupan, dari masa kehamilan hingga anak mencapai usia dua tahun, serta masa remaja (10-19 tahun)," kata dia, Jumat 7 Juni 2024 di Kupang.
Jigyasa Nawani menjelaskan, di tingkat keluarga dan komunitas, BISA berfokus pada kampanye yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan norma terkait pemberian ASI, air, sanitasi dan kebersihan (WASH), pemberian makanan pendamping, dan memberikan edukasi gizi kepada remaja putri yang bersekolah.
Lalu, sebut dia, di tingkat sistem, BISA meningkatkan kapasitas para petugas kesehatan, staf pengawas, dan pemangku kepentingan terkait di tingkat kabupaten dan provinsi untuk memberikan layanan gizi berkualitas yang berkesinambungan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Baca juga: Intervensi Stunting, Pemerintah Kecamatan Kota Soe Timor Tengah Selatan Koordinasi Lintas Sektor
Sementara pada tingkat pemerintahan, BISA mendukung implementasi kebijakan nasional di tingkat pemerintahan yang lebih rendah dengan mengembangkan kemampuan pemimpin lokal dalam merencanakan, menganggarkan, dan memperkuat koordinasi para pemangku kepentingan.
Jigyasa Nawani menerangkan, pelaksanaan agenda perubahan perilaku dan sosial bertujuan untuk meningkatkan praktik gizi dan WASH bagi remaja, ibu hamil dan menyusui, serta pengasuh anak di bawah dua tahun.
Meningkatkan sumber daya tenaga kesehatan dengan menyelenggarakan pelatihan dan dampingan teknis mengenai suplementasi tablet tambah darah (TTD) mingguan, serta gizi untuk ibu hamil dan kesehatan anak di Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas.
Sisi lain, kegiatan itu pun diharapkan
meningkatkan manajemen rantai pasokan untuk suplemen gizi dan produk kesehatan dengan mengembangkan alat supervisi yang memantau kinerja rantai pasokan serta melakukan analisis rutin terhadap data logistik.
"Diharapkan memperkuat sistem informasi kesehatan dengan menyelenggarakan sesi pelatihan serta dampingan teknis yang intensif di Puskesmas," katanya.
Pihaknya juga memberikan advokasi dan dukungan teknis kepada pemerintah untuk memastikan bahwa peraturan- peraturan lokal selaras dengan peraturan nasional terbaru.
Senior Program Officer Nutrition International Handayani Wasti Sagala menjelaskan, pencapaian utama program BISA di NTT ada di sektor kesehatan dan gizi remaja.
Dengan keterlibatan BISA, kata dia, surat edaran bersama diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama yang menginstruksikan penerapan ketat suplementasi TTD mingguan.
Hal ini mendorong terjadinya koordinasi yang lebih baik di antara para pemangku kepentingan sehingga berdampak pada peningkatan kesadaran dan konsumsi TTD untuk remaja putri yang masih bersekolah.
"Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 61,7 persen dalam konsumsi setidaknya satu tablet TTD dalam periode 12 bulan dari tahun 2020 hingga 2023 di Kupang, serta peningkatan sebesar 19,4 persen di TTU," ujar Handayani.
Melalui BISA, Nutrition International telah memproduksi buku panduan TTD untuk remaja putri serta lembar balik TTD yang banyak digunakan oleh guru di Kupang dan TTU untuk memberikan pendidikan gizi rutin kepada siswa.
Materi-materi itu membantu membangun dan menjaga kebiasaan mengonsumsi TTD di kalangan remaja putri. Selain itu, materi yang ada membantu guru melaporkan TTD ke puskesmas, yang mengakibatkan peningkatan sebesar 31 persen dalam pelaporan konsumsi TTD oleh puskesmas di Kupang dan 27 persen di TTU.
Baca juga: Stunting di Kota Kupang Per Februari 2024 Turun Hingga 16,6 Persen
Handayani mengatakan, Modul School of 5 atau Cuci Tangan Pakai Sabun/CTPS dan Gizi Remaja BISA telah diadopsi dan didukung melalui surat edaran dari Dinas Pendidikan di Kabupaten Kupang dan TTU untuk diintegrasikan dalam kegiatan tahun ajaran baru 2023.
"715 SD dan SMP di Kabupaten Kupang dan TTU telah menyelesaikan modul CTPS dan Gizi Remaja dan menjangkau 103.356 siswa. BISA telah menyelesaikan pembangunan sarana cuci tangan di 31 SD di Kabupaten Kupang dan TTU untuk memastikan praktik CTPS tetap dilakukan di sekolah,"jelasnya.
Sementara di pencapaian kesehatan dan gizi ibu dan anak, BISA turut berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas kesehatan mengenai komoditas gizi dan layanan terkait gizi.
Hal ini membuat pesan tentang gizi lebih mudah dipahami oleh ibu-ibu yang mendapat konseling dari para petugas kesehatan yang mengikuti pelatihan BISA.
BISA memberikan paket materi komunikasi perubahan perilaku kepada seluruh Puskesmas di Kupang (26 Puskesmas) dan TTU (26 Puskesmas) untuk membantu para petugas kesehatan dalam melakukan sesi edukasi gizi dan konseling.
"823 Petugas Kesehatan/Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) telah dilatih EmoDemo dan CTPS dan menjangkau 5,265 ibu hamil dan ibu balita di 126 Posyandu di Kabupaten Kupang dan TTU," kata Handayani.
Kemudian, ujar dia, BISA juga melakukan advokasi terhadap pendampingan maupun melibatkan pihak lainnya agar ikut berkampanye penurunan stunting. Sisi lain, BISA menjaga manajemen rantai pasok dalam upaya peningkatan kapasitas pengelolaan gizi bagi petugas di puskesmas. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
International Nutrition
Save the Children
Better Investment for stunting Alleviation (BISA)
Timor Tengah Utara
stunting di NTT
8 Juni 2024
POS-KUPANG.COM
Telkomsel, Wajah Baru Gaya Inovatif yang Menghipnotis |
![]() |
---|
Sejarah Baru, Atlet Gymnastik Pertama dari NTT Langsung Naik Podium Juara di Jakarta |
![]() |
---|
Pengamat Undana Nilai Hakim MK Tidak Berprinsip Hapus Parlemen Threshold |
![]() |
---|
Pj Bupati Kupang Ajak Pemuda Katolik NTT Sinergi dengan Pemerintah Daerah |
![]() |
---|
Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe Minta Warga NTT Eratkan Rasa Persatuan dan Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.