Berita NTT

Capaian Program BISA di Nusa Tenggara Timur untuk Pencegahan Stunting

International Nutrition bersama dengan Save the Children menerapkan program Better Investment for stunting Alleviation (BISA)

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
BERSAMA - Foto bersama pihak Internasional Nutrition bersama, Save The Children Pemprov NTT setelah menyampaikan perkembangan Program BISA di Kabupaten TTU dan Kupang. 

Senior Program Officer Nutrition International Handayani Wasti Sagala menjelaskan, pencapaian utama program BISA di NTT ada di sektor kesehatan dan gizi remaja.

Dengan keterlibatan BISA, kata dia, surat edaran bersama diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama yang menginstruksikan penerapan ketat suplementasi TTD mingguan.

Hal ini mendorong terjadinya koordinasi yang lebih baik di antara para pemangku kepentingan sehingga berdampak pada peningkatan kesadaran dan konsumsi TTD untuk remaja putri yang masih bersekolah.

"Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 61,7 persen dalam konsumsi setidaknya satu tablet TTD dalam periode 12 bulan dari tahun 2020 hingga 2023 di Kupang, serta peningkatan sebesar 19,4 persen di TTU," ujar Handayani.

Melalui BISA, Nutrition International telah memproduksi buku panduan TTD untuk remaja putri serta lembar balik TTD yang banyak digunakan oleh guru di Kupang dan TTU untuk memberikan pendidikan gizi rutin kepada siswa.

Materi-materi itu membantu membangun dan menjaga kebiasaan mengonsumsi TTD di kalangan remaja putri. Selain itu, materi yang ada membantu guru melaporkan TTD ke puskesmas, yang mengakibatkan peningkatan sebesar 31 persen dalam pelaporan konsumsi TTD oleh puskesmas di Kupang dan 27 persen di TTU.

Baca juga: Stunting di Kota Kupang Per Februari 2024 Turun Hingga 16,6 Persen 

Handayani mengatakan, Modul School of 5 atau Cuci Tangan Pakai Sabun/CTPS  dan Gizi Remaja BISA telah diadopsi dan didukung melalui surat edaran dari Dinas Pendidikan di Kabupaten Kupang dan TTU untuk diintegrasikan dalam kegiatan tahun ajaran baru 2023.

"715 SD dan SMP di Kabupaten Kupang dan TTU telah menyelesaikan modul CTPS dan Gizi Remaja dan menjangkau 103.356 siswa. BISA telah menyelesaikan pembangunan sarana cuci tangan di 31 SD di Kabupaten Kupang dan TTU untuk memastikan praktik CTPS tetap dilakukan di sekolah,"jelasnya.

Sementara di pencapaian kesehatan dan gizi ibu dan anak, BISA turut berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas kesehatan mengenai komoditas gizi dan layanan terkait gizi.

Hal ini membuat pesan tentang gizi lebih mudah dipahami oleh ibu-ibu yang mendapat konseling dari para petugas kesehatan yang mengikuti pelatihan BISA.

BISA memberikan paket materi komunikasi perubahan perilaku kepada seluruh Puskesmas di Kupang (26 Puskesmas) dan TTU (26 Puskesmas) untuk membantu para petugas kesehatan dalam melakukan sesi edukasi gizi dan konseling.

"823 Petugas Kesehatan/Kader Posyandu dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) telah dilatih EmoDemo dan CTPS dan menjangkau 5,265 ibu hamil dan ibu balita di 126 Posyandu di Kabupaten Kupang dan TTU," kata Handayani.

Kemudian, ujar dia, BISA juga melakukan advokasi terhadap pendampingan maupun melibatkan pihak lainnya agar ikut berkampanye penurunan stunting. Sisi lain, BISA menjaga manajemen rantai pasok dalam upaya peningkatan kapasitas pengelolaan gizi bagi petugas di puskesmas. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved