Breaking News

Berita Nasional

PDIP Nyaris Kerahkan Massa Kawal Hasto Saat Diperiksa di Polda Metro Jaya

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan nyaris mengerahkan massa untuk mengawal Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat diperiksa di Polda Metro Jaya.

Editor: Frans Krowin
KOLASE/POS-KUPANG.COM
NYARIS – PDIP nyaris mengerahkan massa untuk mengawal Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat diperiksa di Polda Metro Jaya. 

POS-KUPANG.COM – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan nyaris mengerahkan massa untuk mengawal Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Hal tersebut diakui Hasto. Ia bahkan menyebutkan bahwa sempat melarang Komandan Satgas Nasional Cakra Buana Komarudin Watubun untuk mengerahkan pasukan.

Saat itu, kata Hasto, Komarudin ingin memerintahkan Satgas PDIP untuk mengawal pemeriksaan dirinya saat di Polda Metro Jaya, Rabu 5 Juni 2024.

"Kemarin banyak mau menemani, Pak Komar, mau kerahkan ribuan Satgas. Pada mau datang, tetapi saya bilang enggak usah, nanti malah enggak bagus," kata Hasto dalam diskusi memperingati Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis 6 Juni 2024.

Hasto mencontohkan bagaimana Proklamator RI Bung Karno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melawan intimidasi. 

Menurut Hasto, intimidasi kekuasaan yang dialaminya lewat tekanan hukum saat ini belum seberapa.

"Bung Karno saja bisa berhadapan dengan kolonialisme Belanda, enggak punya apa-apa," jelas Hasto.

Dosen Universitas Pertahanan ini mengutip gagasan Bung Karno yang hanya ditemani oleh rakyat jelata, nelayan, hingga sopir saat menjalani pengasingan di Ende, NTT.

"Jadi, kalau saya hanya diintimidasi begitu, masih kecil dibanding perjuangan Bung Karno dan Bu Mega. Sendiri enggak ada masalah, Bung Karno juga sendiri," kata Hasto.

Hasto juga menerangkan pemeriksaan yang dijalaninya di Polda Metro Jaya masih mendapat fasilitas. 

Kata dia, datang memakai bus hingga diliput wartawan.

"Kan, masih kehormatan, dibandingkan Bung Karno," jelas Hasto.

Hasto pun menyampaikan ada beberapa teman yang mendampinginya, yakni politikus PDIP Andreas Hugo Pareira yang mengetahui sejarah hukum kolonial, politisi muda Aryo Seno Bagaskoro, dan tim hukum.

"Kalau urusan gerak ke bawah, nah, itu baru massa, kita gerak bersama-sama. Kalau urusan (hukum) gini, sudahlah sendiri saja," jelas Hasto.

"Kalau dipanggil KPK juga datang, cukup didampingi penasihat hukum. Kan, KPK yang dirikan Bu Mega. Nanti kalau saya tidak datang kualat. Maka datang," imbuhnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved