Berita Manggarai Barat

Wisatawan Protes Harga Makanan di Pusat Kuliner Labuan Bajo Mahal, Pemkab Manggarai Barat Bersikap

Persoalan tersebut sempat dikeluhkan sejumlah wisatawan domestik yang sedang berkunjung ke destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) itu. 

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Suasana di Pusat Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo, NTT. Gambar diabadikan belum lama ini. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kawasan Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT menjadi sorotan belakang ini karena mahalnya harga makan di sana.

Persoalan tersebut sempat dikeluhkan sejumlah wisatawan domestik yang sedang berkunjung ke destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) itu. 

Dalam video yang beredar dan dilihat Pos Kupang,  wisatawan tersebut menampilkan foto struk pembayaran sebesar Rp530 ribu. Yang mengejutkan harga 3 buah jeruk murni dihargai Rp150 ribu.

Pria dalam video tersebut lantas mengimbau wisatawan lain yang ingin menikmati kuliner di sana untuk hati-hati, baiknya menanyakan harga sebelum memesan makanan. 

"Satu ikan 150 ribu, lauk dan nasi untuk empat orang 160 ribu, tiga jeruk murni 150 ribu, satu jeruk biasa 25 ribu, ditambah pajak 10 persen dan total 530 ribu. Sobat yang mau makan di sini hati-hati, tanya harga makan dulu sebelum pesan karena di menu tidak ada harga," ujar pria dalam video tersebut.

Menyikapi keluhan wisatawan itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat langsung menggelar rapat internal. Rapat digelar secara tertutup. Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengatakan, rapat tersebut untuk menindaklanjuti keluhan wisatawan yang viral itu. 

"Sebelumnya sudah ada rapat internal pemda kemarin, lalu hari ini kami undang Forkopimda. Permasalahan nanti yang kita bahas tidak hanya terkait dengan kemahalan kuliner Kampung Ujung. Karena kita tahu bahwa Labuan Bajo ini sudah disebutkan bahwa biaya hidup atau biaya tinggal wisatawan atau orang luar itu dibilang mahal," kata Weng, dikonfirmasi Senin 3 Juni 2024.

Selain harga makanan yang mahal, lanjut Weng, pihaknya juga menyoroti terkait mahalnya harga tiket pesawat dari dan ke Labuan Bajo, hotel, penginapan, kos-kosan, hingga harga sewa kapal wisata.

"Hal-hal inilah nanti akan menjadi perhatian kita, tapi untuk awal tadi fokus dulu bahas terkait dengan kemahalan kuliner Kampung Ujung," ujarnya. 

Weng menyebut, ada sejumlah hal yang disepakati dalam rapat itu, salah satunya membentuk satuan tugas atau satgas yang nantinya bertugas untuk mencari akar persoalan dari mahalnya harga kebutuhan hidup di Labuan Bajo.

"Kami sudah membentuk draft satgas terhadap 5 hal ini. Satgas ini dibentuk, lalu setelah sekda dan OPD membuat draft lalu besok akan ketemu Kasie Intel (Polres Manggarai Barat) untuk perdalam, termasuk setelah SK jadi dibuat action plan," jelas Weng. 

Baca juga: Anggaran Pilkada Manggarai Barat Rp 41 Miliar, Baru Cair 50 Persen

Selain itu Weng juga telah memerintahkan  Disnakertrans Kabupaten Manggarai Barat sebagai pengelola agar secara ketat memantau aktivitas jual beli di Kuliner Kampung Ujung. 

Pedagang juga diminta untuk wajib menyiapkan alat timbangan untuk mengetahui berat ikan yang ingin dibeli konsumen. 

"Karena pengalaman selama ini mereka menjual per gram harusnya kan ditimbang, misalnya 300 gram. Karena harga menu mereka harganya katakanlah ikan kerapu 50.000 per gram. Jadi kalau orang tunjuk mau makan yang ini diambil ditimbang oh hanya 300 gram, berarti kali sekian. Selama ini kesannya kan tidak pakai timbang, hanya kira-kira. Itu yang kita mau dibenahi," jelas Weng. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved