Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT, Mgr. Frans Kopong Kung Uskup yang Menjabat Ketua Komisi Keluarga KWI

Ia terpilih menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Larantuka pada tanggal 2 Oktober 2001. Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada 10 Januari 2002.

Editor: Edi Hayong
foto-dokpenkwi.org
Uskup Keuskupan Dioses Larantuka, Flores Timur, Mgr. Fransiskus Kopong Kung (tengah) saat membawakan materi 

POS-KUPANG.COM- Sosok Mgr Frans Kopong Kung Pr selaku Uskup Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT di kalangan umat Katolik Lewotana dikenal sangat low profile.

Sejak 16 Juni 2004, Mgr. Fransiskus Kopong Kung yang lahir di Desa Lamika, Kecamatan Demong Pagong 3 Agustus 1950 dipercayakan Tahta Suci Vatikan menjabat sebagai Uskup Larantuka.

Mengutip dari WikipediA Indonesia, Mgr Frans Kopong Kung Pr ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 29 Juni 1982.

Ia terpilih menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Larantuka pada tanggal 2 Oktober 2001. Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada 10 Januari 2002.

Uskup Larantuka, Darius Nggawa, S.V.D. menjadi Penahbis Utama dengan didampingi oleh Uskup Agung Ende Longinus Da Cunha dan Uskup Jayapura Leo Laba Ladjar, O.F.M..

Ia mengambil dua moto, yakni "Aku ini hamba Tuhan" (Luk 1:30) dan "Semoga mereka semua bersatu, supaya dunia percaya" (Yoh 17:21).[3]

Seiring dengan diterimanya pengunduran diri Mgr. Darius Nggawa pada 16 Juni 2004, secara otomatis ia meneruskan kepemimpinan di Larantuka.

Baca juga: Uskup Larantuka Ajak Peziarah Ikut Prosesi Semana Santa Sampai Tuntas

Uskup Frans menjadi Uskup Pentahbis Pendamping bagi Mgr. Silvester Tung Kiem San sebagai Uskup Denpasar pada 19 Februari 2009.

Sosok yang tegas dalam prinsip ini menjadi Ketua Komisi Keluarga Konferensi Waligereja Indonesia dalam dua kepengurusan sejak 2012.

Pada tahun 2015, diadakan Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2015 yang mengambil tema "Keluarga Katolik: Sukacita Injil".

Terkait demonstrasi yang diadakan oleh para imam di Dekanat Lembata untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Lorens Wadu, Mgr. Frans tidak melakukan pelarangan.

Tetapi juga mengingatkan agar mereka tidak tercebur ke dalam dunia politik praktis.

Pada 26 September 2018, Mgr. Frans bertindak sebagai Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Ewaldus Martinus Sedu sebagai uskup ketiga Maumere bersama dengan Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota.

Bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama ialah Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D. yang merupakan pendahulu Mgr. Ewal di Keuskupan Maumere.

Baca juga: Frans Aba Bertemu Uskup Larantuka, Membahas Cara Bangun dan Gerak Maju Pembangunan NTT

Sebagai Ketua Komisi Keluarga KWI, Mgr. Fransiskus Kopong Kung selalu menyampaikan pentingnya Gereja Katolik Indonesia, khususnya hirarki, menempatkan keluarga sebagai fokus perhatian.

Pasalnya, Gereja Katolik Indonesia menjadi seperti sekarang ini karena sumbang sih keluarga-keluarga Katolik.

“Jadi, dalam SAGKI 2015, sudah saatnya kita melambungkan pujian dan mengucap syukur kepada Tuhan dan keluarga-keluarga katolik,” terang Uskup Frans.

Menurutnya, menjadi saat tepat dimana Gereja dan Hirarki mendengarkan suara-suara dari keluarga-keluarga ideal.

"Marilah kita mendengarkan kisah-kisah hidup mereka yang inspiratif agar keluarga-keluarga katolik yang baik ini menjadi anugerah bagi masyarakat dan Gereja,” tandasnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved